Network
BERITA KBB - Siapa yang tak kenal sosok politisi kontroversial Dewi Tanjung. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, menyerang tim liputan Najwa Shihab.
Beberapa pekan terakhir, Indonesia di hebohkan dengan segala bentuk pemberitaan terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja, baik kontroversi pencetusannya, bahkan aksi unjuk rasa yang dilakukan kawan-kawan buruh.
Sebagai seorang politisi dari PDIP yang notabene adalah partai pemenang Pemilihan Presiden, Dewi Tanjung acap kali mengkritisi pernyataan yang dianggapnya tak masuk akal.
Baca Juga: Respon Elegan Baekhyun EXO Saat Menanggapi Kontroversi Chanyeol, Adem dan Bikin Salut, Luar Biasa!!
Baca Juga: Meski Sering Tampil di Layar Televisi, H.Bolot Tak Tertarik Menggunakan Hp Canggih, Ini Alasannya
Kali ini, Dewi Tanjung bukan mengkritisi kebijakan pemerintah. Melainkan mempertanyakan bagaimana tim Najwa Shihab mendapat bahan liputan pembakaran halte, ketika demo besar-besaran terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Akan tetapi, Ia tak secara langsung menanyakan hal tersebut kepada Najwa Shihab. Melainkan melalui akun twitter pribadinya @DTanjung15.
"Ada yang bilang hasil investigasi narasi tv milik Najwa hasil forensik. Hebat ya mereka bisa lakukan uji forensik tanpa izin pihak berwajib. Karena uji forensik itu dilakukan oleh tim Labfor dari kepolisian bukan wewenang Narasi Tv. Lalu mereka punya rekaman CCTV dapat dari mana?," tulis Dewi Tanjung dalam akun Twitter milik pribadinya pada 30 Oktober 2020.
Baca Juga: Buruan Selesaikan Misi Khususnya, PUBG Mobile Berikan Kejutan Akhir Bulan Ini
Baca Juga: Update Covid-19 di Bandung Barat: Bertambah 10 Kasus, 1 Meninggal
Dewi Tanjung lagi lagi mempertanyakan bagaimana tim Najwa Shihab dapat mengetahui kalau pelaku berfoto sebelum melakukan pembakaran.
Menurutnya halte baru terbakar setelah diupayakan selama satu jam. "Sangat aneh saja kok bisa sejauh ini Najwa Tahu," kata Politisi PDIP itu.
Dalam cuitan lainnya, ia juga melontarkan pertanyaan yang sama kepada tim Najwa Shihab ditambah kabar dari intelijen.
Baca Juga: Umrah Warga Indonesia Dibuka 1 November 2020, Baru 26.000 Jemaah yang Lolos Syarat
Baca Juga: Tak Takut Covid-19, H.Bolot Bagikan Kunci Menghindarinya
"Intelijen saja belum mengeluarkan pernyataan siapa pelaku pembakaran halte Transjakarta," tuturnya.
"Cctv di beberapa jalan di Jakarta banyak yang tidak aktif," klaim Dewi.
Perlu diketahui, akses kamera pengawas alias CCTV, sudah sejak lama dibuka untuk publik oleh Jakarta Smart City (JSC).***
