3 Materi Pelajaran Olahraga untuk Jaga Kebugaran Murid Meski Masih #DiRumahAja

24 November 2020, 14:37 WIB
Siswa mengikuti olahraga secara daring di rumah salah satu siswanya, di perumahan Sanggar Indah Lestari, Kec Cangkuang, Kab Bandung, Rabu 20 Oktober 2020. /Galamedia/M Fadillah

BERITA KBB Pandemi COVID-19 benar-benar mengubah cara hidup banyak orang. Masyarakat dipaksa untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi pertemuan tatap muka maupun aktivitas luar ruangan, tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar.

Ribuan sekolah ditutup, dan sebagai akibatnya, cara belajar yang baru perlu diterapkan.

Beruntung, teknologi yang semakin canggih membantu berbagai kegiatan dapat terus berjalan bahkan bisa menjadi lebih baik. Kini siswa dan guru tidak perlu bertemu secara fisik saat menjalankan kegiatan belajar-mengajar.

Baca Juga: Menaker Ida: 29,12 Juta Orang Penduduk Usia Kerja Terdampak Pandemi Covid-19

Terlebih, banyak platform pembelajaran elektronik (e-learning) yang sudah tersedia secara gratis, seperti Google Classroom, Edmodo, dan Moodle.

Pembelajaran daring memberikan banyak keuntungan, seperti kemudahan penyimpanan materi pelajaran, aksesibilitas, serta fleksibilitas waktu.

Namun, para guru olahraga tampaknya harus menghadapi tantangan lainnya, sebab pendidikan jasmani umumnya menuntut pertemuan langsung dan bahkan kontak fisik. Tapi, jangan khawatir, karena masih ada beberapa latihan dasar yang bisa diajarkan secara virtual.

Baca Juga: Berusaha Melawan Hasil Pemilihan AS, Trump Akhirnya Beri Pengumuman, Tanda Akui Kekalahan?

1. Push-up dan sit-up

Push-up dan sit-up merupakan dua bentuk latihan kekuatan dan daya tahan yang paling umum dilakukan.

Kedua latihan ini tidak membutuhkan peralatan apa pun untuk melakukannya. Cukup sediakan ruang untuk Anda bergerak dengan nyaman.

Meskipun kelihatannya sederhana, keduanya sangat penting dalam semua jenis olahraga. Push-up membantu membangun kekuatan dan inti tubuh bagian atas, sedangkan sit-up berguna untuk memperkuat inti tubuh serta mengurangi risiko sakit punggung dan cedera.

Baca Juga: Palestina Ditikam dari Belakang Sejumlah Negara Arab, Pertemuan Rahasia Netanyahu dan MBS Mencuat

Namun, guru perlu memperhatikan postur para murid ketika sedang mencoba melakukan latihan ini, terutama untuk push-up.

Seringkali, para murid mengalami kesulitan untuk menahan bokong mereka ketika sedang menurunkan tubuhnya. Guru juga perlu memperhatikan punggung murid agar tetap lurus. Jika para siswa sudah mampu menguasai gerakan tersebut, tantanglah mereka untuk mencoba berbagai variasi gerakan push-up.

2. Lompat Tali

Lompat tali memang tidak semudah kedengarannya karena aktivitas ini sangat membutuhkan konsentrasi penuh serta koordinasi tubuh yang baik. Namun, latihan ini sangat dibutuhkan guna mengurangi risiko cedera kaki.

Baca Juga: Ini Kalimat Cool dan Sedikit Menyebalkan yang Sering diucapkan Aldebaran di Ikatan Cinta RCTI, Gemes

Fun fact, ternyata lompat tali dapat membakar banyak kalori di dalam tubuh, lho. Dibandingkan jogging selama 30 menit, lompat tali justru lebih banyak membakar kalori. Menurut Science Daily, apabila latihan aerobik ini dilakukan secara interns maka burn rate-nya dapat mencapai 1.300 kalori per jam.

3. Latihan Basket

Kedua latihan di atas dapat menjadi pilihan sederhana yang dapat diterapkan dalam pelajaran olahraga daring.

Namun, seiring berjalannya waktu, siswa bisa saja bosan dengan latihan yang berulang-ulang. Bukan merupakan ide yang buruk bagi para guru untuk sesekali mengadakan latihan permainan seperti bola basket.

Baca Juga: Ketum PSSI Larang Pemain Timnas U-19 Indonesia Makan Pecel Lele, Kenapa? Ini Alasannya

Guru dapat meminta siswa yang memiliki bola basket di rumah untuk mempraktikkan teknik sederhana seperti menggiring bola (dribble) maupun menembak (shoot).***

Editor: Ade Bayu Indra

Terkini

Terpopuler