Mengenai konsep baru yang dikembangkan RRI, Nawir mengatakan yang pertama adalah pihaknya sedang mencoba mengangkat kearifan lokal, yaitu budaya-budaya lokal yang kini nyaris ditinggalkan masyarakat, khususnya masyarakat milenial. RRI Bandung akan mencoba mengenalkan kembali budaya berbasis kearifan lokal kepada masyarakat, khususnya masyarakat milenial, menyangkut budaya-budaya yang berada di masing masing daerah.
Ia juga mengatakan, RRI Bandung berupaya membangkitkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah masing-masing. Dan pada 23-28 oktober 2022 RRI Bandung akan membangkitkan UMKM yang berada di Jawa Barat dengan membidik sasaran pelajar SMA lewat gelaran acara Festival Pelajar Nusantara, dimana didalamnya akan diadakan lomba selama sepekan dan ini akan diadakan di seluruh indonesia.
Khusus menyangkut kemitraan dengan kaum disabilitas, RRI Bandung sudah menyiapkan ruang siaran khusus., Setiap minggunya sudah disiapkan fasilitas dan waktu agar mereka bisa mengisi acara “Suara Disabilitas”.
“Nah disitu merupakan wadah kreatifitas kaum disabilitas untuk menyuarakan inovasi-inovasi yang mereka lakukan, bisa disampakan lewat media RRI. Dan kini RRI sudah memiliki aplikasi PlayGo, kita juga sudah memiliki media sosial yang lainnya, termasuk media multi platform, sudah punya juga TV, namanya RRI net. Taglennya “Tonton Yang Anda Dengar”,” papar Nawir.
Tantangan kedepan, Nawir mengatakan akan mengajak Sumber Daya Manusia (SDM) RRI untuk lebih kreatif membuat konten-konten yang menarik dan sesuai dengan etika lembaga penyiaran publik, karena RRI itu menjadi rujukan media-media lain sehingga tidak ada berita-berita hoaks yang disiarkan oleh RRI. RRI harus dan selalu selektif dalam hal pemberitaan.
“Soal harapan kedepan, kami berupaya bagaimana RRI Bandung bisa memberi pelayanan terbaik kepada publik dengan mengutamakan kode etik jurnalistik. Kita selalu mengacu kepada misi dan visi RRI, kitapun selalu menjalankan visi dan misi negara,” tegas Nawir.***