BERITA KBB - Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia Jawa Barat (Pengprov PRSI Jawa Barat) dicanangkan sudah menembus Prestasi Dunia di tahun 2030, mendatang.
Ketua Umum Pengprov PRSI Jawa Barat, Verdia Yosef menegaskan, tekad tersebut diapungkan mengingat potensi atlet renang Jawa Barat saat ini cukup mumpuni.
"Dimasa kepengurusan saya, segala sesuatunya tidak ingin berjalan standar. Artinya, harus ada gebrakan. Kebetulan saya mendapat dukungan kepengurusan yang solid dan kuat, kita punya Ketua Harian dari legislatif, M Farhan, juga ada pengurus lainnya yang kredibel. Jadi di tahun 2030, prestasi Aquatic Jabar harus dan sudah saatnya menembus level dunia,” tutur Yosef, Selasa 13 Oktober 2020 di Sekretariat KONI Jawa Barat.
Menurutnya, Pengprov PRSI Jabar memiliki 27 Pengcab Kota/Kabupaten dan mereka siap mendukung tekad besar yang diapungkan induknya.
“Kami mewacanakan ini dan sambutannya ternyata luar biasa, di Group WA 27 Pengcab, saya sosialisasikan hal ini, mereka menyambut antusias. Caranya kita sosialisasikan dengan kata-kata “Ayo Berjuang Terus” untuk 2030, alhamdullilah, mereka sangat termotivasi dalam wujud berlatih lebih keras,” kata Yosef.
Di group lainnya, Jurig Cai, lanjut Yosef, tekad tersebut juga mendapat sambutan positif.
"Grup ini jumlah anggotanya ada ratusan mantan atlet. Mereka pun antusias mendukung program kita di tahun 2030. Jadi, kalau saya simpulkan, bahwa komunikasi dengan tingkat bawah mutlak harus dilakukan untuk mendukung program yang dicanangkan," katanya menjelaskan.
Disisi lain, langkah Pengprov PRSI Jabar terkait masa pandemi Covid -19, mutlak harus dan wajib menjalankan protokol kesehatan.
Khususnya, para atlet yang disiapkan menuju PON di Papua 2021, mendatang.
‘Bila dikaitkan dengan pandem Covid-19, cabor renang tentu selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik itu masuk kolam, saat berlatih maupun setelah selesai berlatih. Begitu pula di Pengcab kota/kabupaten, cabor renang melakukan hal yang sama dengan protokol kesehatan yang dilakukan di GOR Renang Pajajaran, sebagai tempat sentralisasi,” ujar K. Wakil Ketua I di KONI Jawa Barat ini.