Minat Baca di Indonesia: Fakta, Faktor, dan Cara Meningkatkannya

13 September 2023, 22:12 WIB
Minat Baca di Indonesia: Fakta, Faktor, dan Cara Meningkatkannya / Pixabay /White77

 

BERITA KBB - Minat baca adalah keinginan atau kesukaan seseorang untuk membaca sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Minat baca merupakan salah satu aspek penting dalam literasi, yaitu kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi tertulis secara efektif. Minat baca juga berpengaruh terhadap perkembangan intelektual, sosial, dan emosional seseorang.

 

Fakta Minat Baca di Indonesia

Sayangnya, minat baca di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan data UNESCO, tingkat literasi Indonesia hanya 0,001%, artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca. Data ini juga menempatkan Indonesia di urutan ke-60 dari 61 negara soal minat baca.

Selain itu, berdasarkan data Perpustakaan Nasional (Perpusnas), tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia sebesar 63,9 poin pada 2022. Skor tersebut meningkat 7,4% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 59,52 poin. Namun, skor tersebut masih jauh dari target nasional yang sebesar 80 poin.

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca di Indonesia

Rendahnya minat baca di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi minat baca adalah:

·         Tradisi lisan. Masyarakat Indonesia lebih dekat dengan tradisi lisan, seperti dongeng, cerita rakyat, dan lain-lain. Hal ini membuat masyarakat Indonesia kurang akrab dengan budaya membaca.

·         Budaya sekolah. Di sekolah-sekolah Indonesia, membaca sering dianggap sebagai kewajiban untuk kebutuhan belajar saja. Sehingga, membaca tidak menjadi kegiatan yang menyenangkan dan sukarela.

·         Persaingan dari media lain. Di era digital seperti sekarang ini, masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan media yang lebih interaktif dan visual, seperti media sosial, streaming TV/film, dan game online. Media-media ini sering kali lebih merangsang secara instan daripada buku.

Baca Juga: Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan 14 September: Dari Soekarno hingga Soeharto

Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi minat baca adalah:

·         Kurangnya akses bacaan. Di daerah-daerah terpencil dan pelosok, masih banyak masyarakat yang sulit mendapatkan buku atau bahan bacaan lainnya. Perpustakaan juga masih jarang dan kurang terawat.

·         Buruknya kualitas buku yang tersedia. Buku-buku yang dikeluarkan oleh pemerintah atau penerbit sering kali tidak menarik, terlalu formal, dan ditulis dengan buruk. Hal ini membuat masyarakat tidak tertarik untuk membacanya.

·         Kurangnya buku-buku asing yang tersedia. Buku-buku asing yang berkualitas dan populer sering kali sulit didapatkan di Indonesia karena mahal atau tidak tersedia dalam bahasa Indonesia. Hal ini membuat masyarakat kehilangan kesempatan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mereka.

Cara Meningkatkan Minat Baca di Indonesia

Untuk meningkatkan minat baca di Indonesia, diperlukan kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, penulis, penerbit, perpustakaan, sekolah, keluarga, hingga masyarakat itu sendiri. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca adalah:

·         Mendorong peran orang tua dan guru dalam menumbuhkan minat baca pada anak sejak dini. Orang tua dan guru bisa memberikan contoh dengan rajin membaca sendiri dan menyediakan buku-buku yang sesuai dengan usia dan minat anak.

·         Meningkatkan inovasi perpustakaan dalam menyediakan bahan bacaan yang menarik dan variatif. Perpustakaan bisa mengadakan program-program yang mengundang partisipasi masyarakat, seperti lomba baca, diskusi buku, atau pameran buku murah.

·         Meningkatkan kerja sama antara pemerintah, penulis, dan penerbit dalam membuat buku-buku bacaan yang berkualitas dan edukatif. Pemerintah bisa memberikan insentif atau bantuan kepada penulis dan penerbit yang menghasilkan buku-buku yang bermanfaat bagi masyarakat.

·         Meningkatkan program gemar baca di lingkungan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Pemerintah bisa memberikan contoh dengan membudayakan membaca di kantor-kantor pemerintahan dan menyediakan buku-buku yang relevan dengan bidang kerja mereka.

·         Meningkatkan ketersediaan buku-buku asing yang berkualitas dan populer di Indonesia. Pemerintah bisa bekerja sama dengan penerbit asing atau lokal untuk menerjemahkan atau menerbitkan ulang buku-buku asing yang diminati oleh masyarakat Indonesia.

·         Membentuk forum dan komunitas literasi yang aktif dan kreatif. Masyarakat bisa bergabung dengan forum atau komunitas literasi yang sesuai dengan minat dan hobi mereka. Di sana, mereka bisa berbagi pengalaman, informasi, dan rekomendasi buku-buku yang menarik.

Minat baca adalah salah satu kunci untuk mencapai kemajuan individu dan bangsa. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan minat baca kita dengan cara-cara di atas. Selamat membaca!***

 

Editor: Siti Mujiati

Tags

Terkini

Terpopuler