Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan 14 September: Dari Soekarno hingga Soeharto

- 13 September 2023, 21:58 WIB
Ilustrasi Hari Kunjung Perpustakaan 2023./ Pexels/ Yan Krukau
Ilustrasi Hari Kunjung Perpustakaan 2023./ Pexels/ Yan Krukau /

 

BERITA KBB - Hari Kunjung Perpustakaan adalah hari yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai hari untuk menghargai dan mempromosikan peran perpustakaan dalam masyarakat. Hari ini jatuh pada tanggal 14 September setiap tahunnya. Di Indonesia, Hari Kunjung Perpustakaan juga menjadi momentum untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang masih rendah. Menurut data dari UNESCO, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara dalam hal minat baca.

 

Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah Hari Kunjung Perpustakaan di Indonesia? Siapa yang pertama kali mengusulkan dan meresmikannya? Bagaimana perkembangan perpustakaan dan penerbitan buku di Indonesia sejak zaman kemerdekaan hingga sekarang? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui jawabannya dibawah ini .

 

Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan di Indonesia

Sejarah Hari Kunjung Perpustakaan di Indonesia dimulai sejak 14 September 1995 pada saat pemerintahan Presiden Soeharto. Ini berawal dari surat Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 020/A1/VIII/1995 pada tanggal 11 Agustus 1995 kepada Presiden Soeharto. Surat tersebut berisi usulan pencanangan hari kunjung perpustakaan pada tanggal 14 September 1995.

 Baca Juga: Jadwal Asian Games 2023 Sepak Bola dan Badminton, Dukung Para Atlet Indonesia Harumkan Bangsa!

Presiden Soeharto memiliki harapan dengan adanya ketetapan tersebut dapat memberikan tujuan yang positif bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia, terutama di dalam menyebarkan budaya membaca generasi bangsa Indonesia. Di saat yang sama, bulan September juga diresmikan sebagai bulan Gemar Membaca.

Halaman:

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah