Network
BERITA KBB - Produksi sampah daun di kampus yang mencapai 1 ton/hari memerlukan adanya sistem Waste Management yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah dalam proses pengolahan limbah daun, yang melibatkan peran seluruh Sivitas Akademika Telkom University.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Telkom University Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu, dalam acara Lokakarya Pengolahan Limbah Tanaman Menjadi Produk Bernilai Ekonomi yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Tim Solusi Limbah UI GreenMetric dalam rangkaian acara Dies Natalis UNNES ke-56 secara daring, Sabtu 20 Maret 2021.
Tel-U yang merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam 10 Besar Kampus Hijau versi UI GreenMetric, dipercaya untuk dapat berbagi ilmu terkait Solusi Pengelolaan Limbah Kampus (Solikam).
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Monumen Bandung Lautan Api
Rina mengatakan bahwa Tel-U selalu berfokus pada pengelolaan lingkungan di kawasan kampus, salah satunya yaitu dengan program pengolahan limbah daun berbasis I-Want (Integrated Waste Management System).
Dalam program I-Want terlihat bagaimana proses input dari sebuah produksi sampah berjalan.
Process (pemisahan, pemilahan dan pengolahan sampah), output (nilai tambah sebuah produk) seperti kompos, batako, pot bunga, paving block, kerajinan dll menjadi outcomes berupa sebuah produk yang termonetisasi dengan baik sehingga pada akhirnya akan self sustained dan terintegrasi dengan pemanfaatan Digital Technology Support.
Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ajak Masyarakat Sosialisasikan Vaksinasi di Media Sosial
“Dalam proses Input, Process dan Output dibentuk dalam sebuah siklus yang terintegrasi dengan program yang sudah ada dan berbasis teknologi seperti implementasi program Smash, Bank Sampah FIT Berseri (BSFB), dan Goni-goni yang telah termonetisasi dan sustained di tingkat Universitas” ucapnya.***
