Diakuinya bahwa jurusan yang diambil bukan yang diinginkannya. Prodi Manajemen merupakan jurusan yang diminatinya, namun karena saat mendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unisba, jurusan Manajemen hanya membuka jalur USM/seleksi tes tulis saja sedangkan Prodi EP masih membuka jalur PMDK/seleksi dengan nilai rapot, maka diikutinya seleksi jalur PMDK memilih Prodi EP.
Baca Juga: Lantik 1.566 Wisudawan, Rektor Sebut Lulusan Unisba Kompeten dan Berakhlak
“Sempat diinfokan oleh petugas layanan informasi PMB Unisba bahwa Prodi EP masih membuka jalur PMDK, dan saya coba. Ternyata lulus. Tidak ikut USM untuk pilih jurusan Manajemen karena takut ga keterima,” ungkapnya.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil Prodi EP, dan perjalanan yang penuh liku pun dimulai. Menurut Rifqi saat awal kuliah ia jarang mengikuti perkuliahan sehingga berdampak pada perolehan nilai yang kurang bagus.
“Semester tiga itu sempet dapet IPS (Indeks Prestai Semester) sebesar 1,6 karena jarang masuk kuliah dan dapet nilai jelek terus,” ungkapnya.
Baca Juga: Ada Puluhan Perusahaan dan Ribuan Lowongan Kerja di Unisba Career Expo 2024
Ia sempat berkeinginan untuk pindah kuliah, namun karena dukungan dari orang tua serta dosen wali untuk lebih memaksimalkan kuliahnya tersebut akhirnya Rifqi kembali termotivasi untuk lebih fokus kuliah.
“Sempet bilang ke orang tua mau pindah kuliah tapi kata mereka jangan keluar dulu dan untuk dicoba lagi dan maksimalin kuliahnya. Begitu juga dosen wali yang terus semangatin untuk terus jalanin kuliah,” ujarnya.
Dengan tekad dan semangatnya, Rifqi mencoba memaksimalkan kuliahnya dengan salah satu upayanya adalah mengikuti semester antara.
Baca Juga: Pengabdian Kepada Masyarakat, Mahasiswa Unisba Deteksi Stunting Melalui Pemdampingan Anthropometri