Resolusi 2024 Pemkot Bandung, Bangun Kota Mulai dari Tingkat RW

10 Januari 2024, 20:26 WIB
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memaparkan, seluruh elemen memiliki peran penting karena pembangunan perlu dilakukan mulai dari tataran kewilayahan terkecil seperti RT dan RW. /istimewa/

BERITA KBB - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meramu sejumlah resolusi untuk meningkatkan pembangunan. Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memaparkan, seluruh elemen memiliki peran penting karena pembangunan perlu dilakukan mulai dari tataran kewilayahan terkecil seperti RT dan RW.

"Penyelenggara pemerintah lingkup kewilayahan dan lembaga informal mengakselerasi permasalahan yang ada di Kota Bandung. Kita dibantu PKK dan kader posyandu, bahkan sampai ke ranah RT RW. Dalam struktur penyelenggaraan pemerintahan sudah relatif cukup, tinggal bagaimana kita reoptimalisasi di semua struktur," ungkap Bambang, Rabu 10 Januari 2024 .

Ia mengatakan, potensi Kota Bandung yang akan ditingkatkan di tahun ini terdapat pada sektor jasa dan pariwisata. Bambang mengaku, pada akhir pekan okupasi hotel di Kota Bandung tinggi sekali.

Baca Juga: Pemkot Bandung Pastikan Peserta BPJS dan UHC Tak Terpengaruh Penyesuaian Tarif Puskesmas

"Kota Bandung menjadi kota tujuan dengan berbagai macam motivasinya. Ada yang cari kuliner, spot wisata keluarga, dan lainnya. Terlebih banyaknya potensi terutama pada industri kreatif UMKM," jabarnya.

"Jumlahnya ada 10.571 UMKM. Marketnya bukan cuma lokal, tapi juga sampai diekspor. Industri kreatif digital anak-anak kita sudah sangat mumpuni," tambah Bambang.

Ia menyebutkan, pada 28 Desember 2023 - 3 Januari 2024 tercatat rata-rata harian kendaraan roda empat yang masuk dari 6 gate tol sebanyak 300.000 kendaraan. Terbanyak ada pada pintu tol Pasteur, per harinya bisa mencapai 50.000 kendaraan yang masuk.

Baca Juga: Pemkot Bandung, Mayapada, dan XL Axiata Salurkan Bantuan Kepada Linmas Hingga Keluarga Berisiko Stunting

"Ini jadi PR (pekerjaan rumah) bersama untuk mengelola potensi wisatawan, tapi jangan sampai macet juga. Orang yang ingin berjualan di Kota Bandung juga jadi banyak, menambah jumlah PKL. Ini juga menjadi suatu persoalan yang harus dibenahi," paparnya.

Sebab menurutnya, dengan naiknya jumlah pengunjung ke Kota Bandung, tentu ada permasalahan lain yang mengikuti, seperti parkir liar, PKL, bahkan hingga fenomena premanisme.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Baca Juga: Gercep! Pemkot Bandung Tata Parkir Liar dan PKL Saparua

"Misal parkir liar di Alun-alun, itu kita sudah rapikan semua sesuai koridor aturan. Ada beberapa ruang publik baru, salah satunya di Monju. Di sana mulai ada PKL dan parkir liar. Ini kita tata dari awal juga. Kita kasih mereka kesempatan, tapi sesuai aturan. Harus saling merawat, perhatikan mana yang boleh ditempati dan tidak," jelasnya.

Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke Kota Bandung, terdapat 29 taman tematik yang bisa kunjungi. Belum lagi taman-taman kecil yang tersebar di berbagai wilayah. Tentunya taman-taman tersebut telah disokong beragam fasilitas, salah satunya Wi-Fi dan CCTV.

"Salah satu prestasi selama 5 tahun terakhir, Kota Bandung telah meraih 430-an penghargaan, terutama dengan adanya Bandung Smart City. Dalam aspek Pelayanan Publik, kami juga telah mendapatkan penghargaan. Interaksi langsung telah diminimalisasi dengan pelayanan by digital. Ini merupakan manifestasi Kota Bandung," akunya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bertekad Maksimalkan Pengelolaan Sampah di TPST Gedebage

Bambang juga tak menampik jika di tahun 2024 masih banyak PR yang perlu dibenahi bersama. Contohnya angka pengangguran, kemiskinan, kemacetan, banjir, dan sampah.

"Cekungan Bandung juga jadi persoalan, jika intensitas hujan cukup tinggi bisa terjadi genangan. Dari sebelumnya 26 titik banjir, sekarang tinggal 12 titik. Upaya yang telah kami lakukan tiap tahun seperti mapag hujan, bangun kolam retensi, rupom, sumur resapan, dan biopori," paparnya.

Ia menambahkan, untuk titik krusial banjir masih ada 5 titik. Bambang menuturkan, wilayah yang masuk dalam kategori krusial jika ketinggian genangan lebih dari 30 cm dan surutnya lebih dari 1 jam.

Baca Juga: Dukung Revitalisasi Monju, Pemkot Bandung Tata Kawasan Sekitarnya

"Titiknya di Pasir Koja, Leuwipanjang, Cibaduyut, dan Gedebage. Mari kita ciptakan Kota Bandung menjadi kota yang kita inginkan. Indah, aman, nyaman, kondusif,” imbuhnya.***

 

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler