Alhamdulillah, Tingkat Keterisian RS di Jabar Menurun

- 15 Februari 2021, 20:58 WIB
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 15 Februari 2021.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 15 Februari 2021. /Humas Jabar/Fauzi/

BERITA KBB - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, jumlah keterisian tempat tidur ruang isolasi COVID-19 di 308 rumah sakit (RS) di Jabar mengalami penurunan.

Per 14 Februari 2021, tingkat keterisian ruang isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit berada di angka 58,84 persen, sesuai standar rujukan WHO yakni BOR kurang dari 60 persen. Hal itu pun menurun dari pekan sebelumnya di angka 63,38 persen.

"Alhamdulillah minggu ini hanya 58,84 persen, tetapi ini pun belum sesuai yang diharapkan," kata Kang Uu usai memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 15 Februari 2021.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Sosialisasikan Perda Pesantren di MAN 1 Kota Bandung

Rinciannya, per 14 Februari 2021, Ruang Isolasi Hijau terisi 54,16 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 66,36 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 61,98 persen, IGD terisi 60,42 persen, dan ICU terisi 26,00 persen.

Sementara BOR Pusat Isolasi se-Jabar adalah 50,20 persen, BOR Rumah Sakit Darurat COVID-19 Secapa AD sebesar 31,67 persen, RS Darurat Stadion Patriot Bekasi sebesar 26,79 persen, dan RS Lapangan COVID-19 Kota Bogor sebesar 85,71 persen.

Dalam sepekan terakhir, Jabar pun menambah tempat tidur (TT) ruang isolasi sebanyak 1.286 TT sebagai antisipasi lonjakan kasus. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jabar pun terus berupaya meningkatkan angka pengetesan.

Baca Juga: Mitigasi Bencana Jabar Jadi Rujukan Pembahasan UU Penanggulangan Bencana

"Jabar sampai 14 Februari total sampling adalah 1.032.854 dari kurang lebih 50 juta penduduk," kata Uu.

Uu menambahkan, sejumlah kriteria penanganan COVID-19 lainnya di Jabar juga membaik. Per 14 Februari 2021, tingkat kasus aktif COVID-19 di angka 14,47 persen, menurun dari pekan sebelumnya.

Selain itu, per 14 Februari 2021, Case Recovery Rate (CRR) atau tingkat kesembuhan di Jabar sebesar 84,31 persen, meningkat dari pekan sebelumnya.

Baca Juga: Resep Pizza Wajan Tanpa Telur yang Simpel dan Mudah untuk Anak Kos

Tingkat kematian (Case Fatality Rate/CFR) di Jabar per 14 Februari 2021 adalah 1,21 persen, sementara nasional adalah 2,7 persen. Angka Reproduksi Efektif (Rt) di Jabar per 10 Februari 2021 adalah 0,39 dengan rata-rata 14 hari terakhir sebesar 1,37.

Terkait level kewaspadaan, dari data periode 1 hingga 7 Februari 2021, terdapat satu daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar yakni Kota Bogor. Lainnya, terdapat 22 Zona Oranye (Risiko Sedang) dan 4 Zona Kuning (Risiko Rendah) di Jabar yakni Kabupaten Sukabumi, Majalengka, Sumedang, dan Subang.

Terkait vaksinasi COVID-19 di Jabar, Uu menegaskan bahwa pihaknya menargetkan vaksinasi Tahap I bagi SDM Kesehatan di Jabar akan selesai di pekan ketiga Februari 2021 untuk lanjut ke Tahap II bagi petugas publik dan lansia.

Baca Juga: Kemnaker Fasilitasi Pemulangan Jenazah PMI Asal Sragen dari Arab Saudi

"Jabar diestimasikan yang akan divaksin yakni 36,2 juta orang," ucap Uu.***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah