Cegah Penularan dan Antisipasi Lonjakan Kasus,15.000 Rapid Test Antigen Disiapkan untuk Destinasi Wisata Jabar

- 10 Mei 2021, 11:43 WIB
Ilustrasi - tempat wisata di Subang seperti Sari Ater tetap boleh beroperasi selama masa mudik lebaran 2021.
Ilustrasi - tempat wisata di Subang seperti Sari Ater tetap boleh beroperasi selama masa mudik lebaran 2021. /dok. pikiran-rakyat.com

BERITA KBB - Destinasi wisata diperkirakan akan dikunjungi masyarakat seiring kebijakan pelarangan mudik. Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan akan ada pengawasan dan pengendalian terhadap destinasi wisata selama Lebaran.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Dedi Taufik mengatakan, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara acak di destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.

Tes antigen yang dilakukan pada 8-9 Mei 2021 dan 15-16 Mei 2021 tersebut bertujuan untuk mencegah penularan  dan mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 saat libur Lebaran, terutama di destinasi wisata yang diprediksi menjadi tujuan utama masyarakat seiring adanya larangan mudik.

Baca Juga: Hari Kelima Larangan Mudik, Pagi Ini 1193 Kendaraan Diputarbalik dari Pos Penyekatan Cileunyi

"Apabila ada pergerakan menuju objek wisata, kita lakukan antisipasi. Ada 15 ribu Antigen yang akan kita sebar ke tempat-tempat wisata," kata Dedi.

Sesuai arahan Kapolri, destinasi wisata yang berada di daerah berstatus Zona Merah atau Risiko Tinggi akan ditutup. Di samping itu, antisipasi perlu disiapkan manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir.

"Setelah lebaran kan ada pergerakan. Kalau sekarang larangan untuk mudik, tapi kami antisipasi. Disparbud Jabar dan Kabupaten/Kota sudah menyiapkan antisipasi. Yaitu 3T, Testing - Tracing - Treatment. Salah satunya testing melalui tes secara acak apabila ada pengunjung ke destinasi wisata," ucap Dedi.

Baca Juga: Gerakan Urban Farming 1.000 Masjid Berdayakan Masyarakat Terdampak Pandemi

Selain melaksanakan tes secara acak, Disparbud Jabar dan Disparbud Kabupaten/Kota di Jabar akan memonitor pembatasan jumlah pengunjung, pembatasan jam operasional, serta penerapan protokol kesehatan di hotel, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan destinasi wisata.

"Kami bekerja sama dengan Jabar Digital Service terkait pendataan. Nanti setiap tempat wisata kami akan pasang secara digital perhitungan kapasitas. Misalnya kapasitasnya 500. Nanti ada pemberitahuaan di sini kapasitas sudah penuh. Anda tidak bisa datang ke tempat wisata itu," katanya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x