BERITA KBB - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung terus berupaya optimal melindungi anak dan perempuan dari tindakan kekerasan. Salah satunya lewat program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Puspaga merupakan "support system" DP3A Kota Bandung. Programnya berfokus pada prevensi kesehatan mental masyarakat Kota Bandung mulai dari anak sampai dewasa, termasuk masyarakat yang berkebutuhan khusus.
Salah satu konselor Puspaga sekaligus Ketua Panitia Hari Ayah Kota Bandung, Agus Budiman menyebutkan, langkah prevensi dilakukan dengan mengadakan Sekolah Keluarga, Ayah Nyentrik, dan Seruni.
Baca Juga: Kupas Soal Kesejahteraan dan Konservasi Gajah, Ini yang Diperlukan!
"Selain itu melakukan edukasi ke sekolah-sekolah dari SD - SMA, dan ke RW-RW, dan melalui talkshow dan dialog interaktif," jelas Agus.
Kemudian, penanganan kuratif diberikan juga bagi masyarakat yang membutuhkan untuk kasus seperti adiksi pornografi, perselingkuhan, stress dan lain-lain. Mereka bisa berkonsultasi tentang berbagai hal yang menyangkut masalah psikologis.
"Pertama, bisa mendaftar dulu melalui Instagram Puspaga. Nanti oleh admin Puspaga akan mengarahkan apakah konsultasinya offline atau online," ungkapnya.
Baca Juga: Festival Bandung Unggul Tutup Perayaan HJKB Tahun Ini
Ia mengungkapkan, DP3A Kota Bandung merupakan perpanjangan dari kementrian PPA yang berkomitmen untuk memastikan kekerasan tidak terjadi di lingkungan sekolah dan keluarga. Inilah wujud dari pemberdayaan perempuan dan perlindungan pada anak.
"Untuk mewujudkannya, semua pihak termasuk sekolah dan satuan pendidikan, keluarga, lingkungan harus sama-sama berkomitmen stop kekerasan dalam bentuk apapun," ucapnya.