Kupas Soal Kesejahteraan dan Konservasi Gajah, Ini yang Diperlukan!

- 29 Oktober 2023, 17:13 WIB
Suasana talk show Festival Gajah di Teater Pengetahuan, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (27/10/2023).*
Suasana talk show Festival Gajah di Teater Pengetahuan, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (27/10/2023).* /Istimewa /

BERITA KBB - Gajah merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia. Kendati demikian, ancaman berupa perburuan liar dan hilangnya habitat gajah terus terjadi. Karena itu, kesejahteraan dan konservasi gajah sangatlah diperlukan.

“Jadi, kita (harus mengupayakan) bagaimana caranya supaya gajah itu tetap welfare,” kata Kepala Kesehatan Satwa, Nutrisi, dan Penelitian Bandung Zoo drh. Dedi Trisasongko.

Hal tersebut disampaikan Dedi saat menjadi pembicara pada acara talk show Festival Gajah di Teater Pengetahuan, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (27/10/2023). Acara tersebut digelar oleh Departemen Lingkungan Hidup BEM Kema Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Bandung Zoo.

Baca Juga: Festival Bandung Unggul Tutup Perayaan HJKB Tahun Ini

Salah satu upaya peningkatan kesejaheraan dan konservasi gajah yang dilakukan adalah melalui peran kebun binatang.

Dedi menambahkan, ada lima unsur kebebasan yang dipakai oleh setiap kebun binatang dalam melakukan perawatan dan konservasi satwa, terutama gajah.

Lima unsur kebebasan tersebut, yakni bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit, bebas mengekspresikan perilaku normal, serta bebas dari rasa stres dan tertekan.

Baca Juga: Sinopsis Bhagya Lakshmi ANTV Minggu, 29 Oktober 2023: Vikran Takut Kebusukannya Terbongkar

Dari lima unsur di atas, unsur bebas dari rasa stres dan tertekanlah yang dianggap paling penting dalam proses perawatan dan konservasi gajah. Sebab, gajah merupakan hewan yang sangat sensitif terhadap gangguan dan ancaman yang ada di sekitarnya.

“Apalagi, kalau gajah itu sangat sensitif terhadap pendengaran dan penciuman. Jadi, misalnya, ketika dia mencium feses hewan lain, dia sudah berteriak. Itu memberikan sinyal bahwa dia merasa terancam,” tambah Dedi.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x