Enam Warga Kabupaten Bandung Barat Ternyata Telah Bergabung dalam Kelompok Khilafatul Muslimin

4 Juni 2022, 17:25 WIB
kelompok Khilafatul Muslimin sedang berkonvoi./foto:pikiran-rakyat.com /

BERITA KBB - Enam warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) ternyata telah bergabung dalam kelompok Khilafatul Muslimin.

Kelompok Khilafatul Muslimin menjadi perhatian setelah ramai aksi konvoi di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimah, Minggu 29 Mei 2022.

Kelompok Khilafatul Muslimin memiliki markas berupa sebuah musala yang berlokasi di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani nomor 33 B, RT 05/06, Cibeber-Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

"Untuk data sementara ada 6 warga KBB yang jadi anggota Khilafatul Muslimin. Tetapi untuk sekretariatnya ada di Cimahi," ungkap Kepala Badan Kesbangpol Bandung Barat, Suryaman, Jumat 3 Juni 2022.

Suryaman mengatakan saat ini pihaknya bersama jajaran kepolisian dan TNI tengah mendalami aktivitas Khilafatul Muslimin.

Akan tetapi, dari aktivitas mereka yang viral di media sosial, kelompok tersebut mengkampanyekan paham khilafah.

"Misalnya, pada konvoi itu mereka membagikan selebaran soal paham khilafah. Padahal, Menteri Agama kan sudah menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk khilafah," ujar Suryaman.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cimahi Mardi Santoso membenarkan gerakan tersebut ada di Kota Cimahi.

"Berdasarkan informasi yang kami terima keberadaan mereka di Cimahi aktivitasnya berupa pengajian," ungkapnya.

Seperti diketakui, aktivitas kelompok Khilafatul Muslimin yang melakukan konvoi dan bagi-bagi selebaran pada masyarakat berbuntut panjang.

Penolakan terhadap eksistensi dan aktivitas kelompok tersebut dilakukan masyarakat.

Berbagai spanduk terpasang berisi penolakan dari berbagai elemen masyarakat.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Cimahi Salman Faris mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan agenda pemasangan spanduk penolakan terhadap kelompok Khilafatul Muslimin.

Salman mengatakan spanduk penolakan tersebut lebih mengarah pada eksistensi kelompok Khilafatul Muslimin’

"Jadi yang ditolaknya itu kelompoknya, bukan pahamnya.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler