Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Penjelasan Buya Yahya Mengenai Roh Korban Tewas Karena Dibunuh

- 8 Oktober 2021, 10:02 WIB
TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. /Antara/

BERITA KBB- Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih diselimuti misteri. Pasalnya, hingga kini penyidik kepolisian belum bisa mengungkap siapakah pembunuh dari Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang.

Kasus yang hampir menyentuh 2 bulan ini pun langsung dikaitkan dengan roh kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Banyak publik bertanya, bagaimana nasib roh korban tewas akibat dibunuh seperti kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Ada sebagian orang menganggap roh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu gentayangan, termasuk berdasarkan tayangan YouTube, terutama pada September dan Oktober 2021.

Baca Juga: Chef Renatta Pernah Membuat Opor Ayam Tak Biasa, Demo Masak di Galeri MasterChef Indonesia Season 7

Baca Juga: 9 Menit yang Berharga, Lakukan Setiap Hari untuk Kesehatan Emosional Anak

Namun terkait pertanyaan apakah roh orang mati dibunuh maupun bunuh diri akan gentayangan?

Ulama asal Cirebon, Buya Yahya menerangkan, antara nasib roh orang mati karena dibunuh dan bunuh diri.

Menurut Buya Yahya, ada perbedaan nasib antara roh orang yang dibunuh dengan yang bunuh diri (maksudnya dalam orang-orang beragama Islam).

“Kalau ia orang dibunuh atau terbunuh, akan mendapat nikmat. Tetapi kalau bunuh diri, roh orang tersebut, mestinya mendapatkan siksa,” ujar Buya Yahya seperti dilansir dari Desk Jabar berjudul Lanjutan Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Nasib Roh Orang Dibunuh, Buya Yahya Menjawab

Baca Juga: Chef Juna Ternyata Sudah Hampir Umur 50 Tahun, Ini Rahasia Awet Muda yang Dia Lakukan

Baca Juga: Teuku Ryan Ngebet Menikah dengan Ria Ricis, Ryan: Makanya Jangan Lama-lama


Keterangan Buya Yahya tersebut, muncul pada tayangan YouTube Al-Bahjah TV berjudul, “Adakah Ruh Gentayangan? - Buya Yahya Menjawab” diunggah 19 Oktober 2016.

Buya Yahya adalah ulama kharismatik pemimpin Pesantren Al-Bahjah Cirebon.

Dalam suatu kajian, Buya Yahya menjawab pertanyaan “Adakah ruh atau roh gentayangan ?”

Diterangkan Buya Yahya, setiap orang mati akan berurusan dengan alam barzakh, ditanya malaikat Munkar dan Nakir, jika ia orang baik akan mendapatkan nikmat, namun jika orang jahat akan mendapatkan siksa.

Baca Juga: Sisi Lain Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mengenal Sosok Ibu Tiri Mimin Mintarsih, Istri Muda Yosef

Baca Juga: 4 Golongan Orang yang Diharamkan Masuk Neraka, Salah Satunya Rendah Hati

Lalu apakah menjelma menjadi gentayangan? Buya Yahya menjawab, adalah setan yang menjelma mengikuti pikiran manusia.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, diketahui menjadi berkembang kepada hal-hal ghaib atau mistik dilakukan sejumlah orang.

Ada juga orang-orang mengatakan berniat membantu mencari pembunuh ibu dan anak di Subang itu dengan cara ghaib atau mistik.

Namun ada sebagian kalangan masyarakat yang bingung atau masih percaya, bahwa roh orang mati tidak wajar, seperti dibunuh atau bunuh diri, akan gentayangan dan lokasi bekasnya menjadi obyek seram.

Baca Juga: Viral Chef Juna Ditampar Seseorang dalam Sebuah Acara, Ternyata Ini Penyebabnya

Pihak polisi mengisyaratkan, bahwa untuk menungkap mencari pembunuh ibu dan anak di Subang itu, sudah memperoleh gambaran namun harus melakukan penyelidikan detail.

Bahkan, polisi sudah melakukan otopsi ulang atau kedua kalinya, kepada jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dimana kuburan mereka digali kembali pada Sabtu, 2 Oktober 2021 lalu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago kepada wartawan yang menyebutkan bahwa autopsi ulang tersebut memastikan siapa pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Langkah penyidik sudah mengerucut dan kini tinggal menentukan siapa pembunuh ibu dan anak di Subang dengan cara autopsi ulang yang dilakukan pada hari Sabtu 2 Oktober 2021.

"Iya tentu saja (untuk ungkap pelaku)," kata Kepala Bidang Humas (Kabidhumas) Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago saat ditanya wartawan soal langkah polisi melakukan autopsi ulang, Senin 4 Oktober 2021. ***(Kodar Solihat/Desk Jabar)

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah