Petani di Bandung Barat Gagal Panen Karena Sawah Tertimbun Lumpur, Imbas Dari Proyek Kereta Cepat

Mamat juga menyebutkan luapan banjir terjadi sebanyak dua kali pada Jumat, 24 Juni 2022 dan Senin, 27 Juni 2022.

“Nya ngaluap, solokanna nyandak batu sareung saeran taneuh (ya meluap, alirannya membawa batu, tanah, dan pasir),” jelas Mamat.

Baca Juga: Hamish Daud Luncurkan Octopus, Bisa Daur Ulang Sampah Melalui Sebuah Aplikasi yang Bisa Menghasilkan Uang

Padi yang ditanam Mamat rencananya sudah bisa dipanen satu bulan lagi, tapi gagal panen karena insiden banjir dan lumpur ini. 

Luapan sungai Cilangkap ini terjadi karena proyek kereta cepat yang dikerjakan di dekat Cisaladah, kawasan hulu sungai Cilangkap.

Proyek tersebut mengeruk tanah untuk kepentingan jalur kereta dan terowongan. Tanh yang dikeruk kemudian ditimbun di tepi sungai.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Hari Ulang Tahun Bhayangkara Ke-76

Mamat mengaku belum ada tindakan dari pihak kereta cepat ataupun pemerintah atas kerugian yang dialami.

Mamat mengatakan hal yang sama pernah terjadi di kampung Cikuda, Desa Mandalasari. Pihak kereta cepat pun bertanggung jawab. Namun, tidak dengan kejadian di Cihanjuang.

Penelusuran yang dilakukan Pikiran Rakyat di kawasan hulu, Cikuda, menemukan alur sungai yang tampak sempit dan ada titik longsoran timbunan tanah di tepi sungai kawasan proyek.*