Sejarawan JJ Rizal Memprotes Revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI, Mengapa?

- 12 Oktober 2022, 08:25 WIB
Ilustrasi revitalisasi Halte Bundaran HI, Dirut TransJakarta angkat bicara soal isu tidak menghormati cagar budaya.
Ilustrasi revitalisasi Halte Bundaran HI, Dirut TransJakarta angkat bicara soal isu tidak menghormati cagar budaya. /Pikiran-Rakyat.com/Amir Faisol
 
 
BERITA KBB - PT TransJakarta membantah melakukan komersialisasi Tugu Selamat Datang lewat Halte TransJakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang sedang direvitalisasi.
 
"Kami tidak sependapat dengan hal itu ya, karena TransJakarta ini, kita sifatnya inklusif. Jadi ini sesuatu yang bisa dinikmati oleh semua orang sebenarnya," ujar Direktur Operasional PT TransJakarta, M Indrayana, dilansir ANTARA, pada hari Selasa 11 Oktober 2022.
 
Tentunya, kata Indrayana, harus ada proses yang dijalankan. Misalnya, terkait dengan penggunaan tiket atau pun QR Code.
 
 
Namun, Indrayana mengakui, yang bisa menikmati benda cagar budaya tersebut lewat fasilitas sky deck di lantai dua halte, haruslah penumpang TransJakarta.
 
Dengan penggunaan tiket atau pun QR Code itu, tidak semua orang bisa masuk ke halte TransJakarta Bundaran HI. 
 
Namun, pihaknya bisa mendata jumlah orang yang datang dan menggunakan fasilitas di sana.
 
"Saya tidak ingin bicara tarif ya, tapi artinya yang saat ini kita jalankan juga sudah sesuai dengan aturan, yakni seperti yang disampaikan oleh gubernur bahwa harus 'tap in' dan 'tap out'," ujar Indrayana.
 
Terlebih, kata Indrayana, hampir seluruh masyarakat Jakarta atau yang berkegiatan di ibu kota adalah pelanggan TransJakarta. 
 
Bahkan, TransJakarta juga menyediakan fasilitas - fasilitas khusus untuk masyarakat dengan kriteria - kriteria tertentu.
 
"Sekarang kriteria pelanggan itu kan yang masuk dan menggunakan tiket, tapi kan bagi masyarakat yang, misalnya, disabilitas terus memenuhi kriteria - kriteria tertentu seperti lansia dan lain - lain kan mereka juga bisa mendapatkan kartu gratis," ujarnya.
 
 
Artinya, kata Indrayana, tidak mengurangi inklusivitas halte ini atau pun seluruh fasilitas TransJakarta.
 
Adanya halte dengan fasilitas sky deck tersebut, kata Indrayana, memberikan opsi lain dalam menikmati pemandangan Bundaran HI dan Tugu Selamat Datang, meski pandangan ke tugu tersebut terhalang.
 
"Pandangan kita ke Tugu Selamat Datang memang terganggu seandainya kita berada di median jalan, tapi sebagai gantinya kita bisa memberikan suatu area yang baru yang jauh lebih baik yang juga bisa dinikmati oleh masyarakat banyak," ujarnya.
 
Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal memprotes revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI karena dinilai melanggar kawasan ODCB yang perlakuannya sama dengan cagar budaya. 
 
Ia meminta agar pembangunan halte yang digadang ikonik itu dihentikan.
 
"Halte tetap di tempat tetapi carilah model arsitektur yang ramah dan respek pada kawasan sejarah, desain yang lebih menghormat vista cagar budaya, bukan yang dengan sengaja malah memanfaatkan ruang yang bernilai komersial untuk komersialisasi," ujarnya.***
 
 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x