Baca Juga: 19 September: Hari untuk Berbicara Seperti Bajak Laut
Lienda menyebutkan, limbah kohe yang diolah nantinya akan menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Selain itu sisa dari pengolahaannya biogas (ampas padat) diolah menjadi kompos dan pakan Magot.
“Dari limbah kohe ini jika diolah dengan baik maka akan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat dengan produk yang dihasilkan,” katanya, Senin 18 September 2023.
Instalasi pengolahan kohe yang dirancang saat ini, lanjut Lienda untuk menampung kohe sebanyak 352 kilogram per hari dari 20 hingga 25 ekor sapi milik para petani di Bababkan Ampera, Desa Jayagiri, Lembang.
Baca Juga: Al Ittihad Menang Telak Atas FK AGMK di Liga Champions Asia
“Ini merupakan pilot project dan jika dalam pengelolaannya sudah berjalan dengan baik, maka akan diperluas lagi,” jelasnya.
Dirut PT Aimtopindo, Ir Setyo Yanus Sasongko menyatakan, instalasi yang dibangun merupakan prototype dan harus dikelola secara keberlanjutan. Umumnya selama ini pengelolaan biogas hanya sekedar mengelola limbah dan tidak ditindaklanjuti dengan pemanfaatnya.
“Untuk itu diharapkan bio gas ini bisa dimanfaatkan untuk proses pengeringan magot, cairannya bisa dijadikan pupuk, dan sistem sosial ekonimnya juga harus mendukung sehingga akan berlanjut lebih besar dan lebih luas lagi,” katanya.***