Meski Pandemi, 74,7 Persen Masyarakat Masih Tempatkan Pendidikan sebagai Prioritas Pengeluaran Utama

8 Juli 2021, 23:05 WIB
Ilustrasi perguruan tinggi Negeri yang masih Buka /Zeniora education/Instagram

BERITA KBB - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi dari sektor pendidikan mencapai 3,81% pada 2019, sedangkan rata-rata kenaikan uang pangkal pendidikan mencapai 10-15% per tahunnya.

Hal itu mengakibatkan kenaikan biaya pendidikan, terutama pendidikan tinggi, terus terjadi.

Namun begitu,  sebanyak 74,7% masyarakat mengaku masih menempatkan pendidikan sebagai prioritas pengeluaran utama. 

Baca Juga: Ternyata Arya Saloka Pernah Beradegan Hot dengan Aurelie Moeremans dalam Film Menunggu Pagi

Hal itu dikatakan oleh President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch,  pada acara jumpa pers yang dilaksanakan secara virtual, Kamis, 8 Juli 2021.

Dia menjelaskan bahwa Prudential Indonesia percaya bahwa membekali anak dengan pendidikan yang memadai menjadi penentu bagi lahirnya sumber daya manusia berkualitas.

"Menyediakan akses ke pendidikan seharusnya tidak hanya menjadi ambisi, namun juga menjadi tanggung jawab setiap orang tua. Satu studi mengungkapkan sebanyak 74,7% masyarakat mengaku masih menempatkan pendidikan sebagai prioritas pengeluaran utama meski di tengah pandemi. Namun sayangnya, hanya sedikit orang tua yang memiliki perencanaan finansial, terbukti dari survei lainnya yang memperlihatkan baru 25% masyarakat yang mempersiapkan perlindungan untuk dana pendidikan anak, " katanya. 

Baca Juga: Tak Ingin Warganya Kesusahan Saat Isoman, Jabar Salurkan Suplemen Vitamin dan Obat bagi Pasien Covid-19 Isoman

Sebagai perusahaan asuransi jiwa terkemuka dengan komitmen untuk senantiasa mendengarkan, memahami dan mewujudkan berbagai kebutuhan perlindungan keluarga Indonesia, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) kembali berinovasi dengan meluncurkan solusi Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah (PRUCerah).

PRUCerah merupakan asuransi jiwa tradisional berbasis Syariah pertama di industri asuransi jiwa Indonesia yang menawarkan manfaat dana pendidikan bulanan dan tambahan dana pendidikan.

“Inovasi PRUCerah yang kami luncurkan hari ini merupakan produk asuransi jiwa yang diharapkan dapat membantu memastikan bahwa perjalanan panjang orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak terus terlindungi secara optimal dari berbagai risiko. Inovasi ini juga merupakan wujud keseriusan kami dalam mendukung kemajuan sektor edukasi yang telah menjadi prioritas perusahaan sejak lama, dan bahkan menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment Prudential Indonesia,” sambung Jens.

Baca Juga: Sinopsis Let's Fight Ghost Episode 7 Tayang di NET TV, Hyun Ji Menyadari Siapa Sosok Wanita Dalam Mimpinya

Lebih lanjut, Himawan Purnama, Managing Director for Customer Solution & Delight Prudential Indonesia memaparkan bahwa strategi komprehensif yang dapat mengantisipasi risiko biaya serta proteksi dibutuhkan karena pandemi membuktikan bahwa beragam risiko kehidupan berpotensi menghambat atau menghentikan keberlangsungan pendidikan tinggi anak.

"Kami yakin PRUCerah dapat menjadi jawaban dengan manfaat perlindungannya yang beragam, mulai dari manfaat dana pendidikan hingga manfaat bebas kontribusi, termasuk yang disebabkan oleh kondisi kritis; manfaat unggulan yang tidak dimiliki produk sejenisnya, " ujarnya. 

Ivan Ahda, Pegiat Pendidikan dan Ketua Jaringan Semua Murid Semua Guru turut menekankan pentingnya peranan orang tua untuk menyediakan akses ke pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak mereka.

Baca Juga: Jangan Langgar PPKM Darurat, Satpol PP Kota Bandung Akan Tindak Pelanggar dengan Sidang Tipiring on The Street

“Tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan akan makin ketat dan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi akan diperlukan. Selain bekal pendidikan formal, generasi mendatang harus mampu memiliki fleksibilitas kognitif, berpikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, dan bekerja sama dengan orang lain, yang semuanya bisa berkembang dan terbentuk selama di pendidikan tinggi. Dengan makin kompleksnya kebutuhan di masa depan, orang tua harus mempersiapkan masa depan anak dari berbagai sisi, mulai dari pendidikan formal hingga pelatihan soft-skill, " tutupnya. ***

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler