BERITA KBB- Investor Robert Kiyosaki meramalkan bahwa dominasi dollar AS telah menurun, terutama sejak perang antara Rusia dan Ukraina.
Lebih lanjut, Kiyosaki mengatakan bahwa perang Rusia-Ukraina telah memunculkan crypto sebagai aset tempat berlindung yang lebih aman.
Hal itu terbukti dengan banyaknya laporan yang mengatakan bahwa warga Rusia lebih banyak menukarkan uang rubelnya menjadi Bitcoin daripada ke uang fiat pemerintah AS.
Baca Juga: Trending di YouTube, Lirik Lagu 'Go' Milik Kanda Brothers: A Story About Fuji
Menurut Kiyosaki, bukti lainnya dari penurunan dominasi dolar adalah tentang Arab Saudi yang mempertimbangkan untuk menerima yuan China daripada dolar AS untuk perdagangan minyak.
“END of US $? Saudi Arabia just agreed to sell China oil and trade in Chinese Yuan, not US $. US hegemony ending. US less of a world power.” Robert Kiyosaki, Penulis Buku Rich Dad, Poor Dad.
"Akhir dari uang Dollar Amerika Serikat? Arab Saudi baru saja sepakat untuk membeli minyak dunia dengan mata uang China yakni Yuan. Hegemoni Dollar AS berakhir," kata Robert Kiyosaki.
Baca Juga: Profil dan Biodata Devano Danendra Yang Dikabarkan Putus Dari Naura Ayu
Baca Juga: Thariq Halilintar Luncurkan Menu Spesial Kopi Ayang Yang Terinspirasi Dari Kekasihnya
Tidak hanya mengkritik dolar AS, Kiyosaki dalam tweet lainnya juga memberikan pandangannya bahwa Presiden AS, Joe Biden dan Federal Reserve menginginkan inflasi untuk melunasi triliunan utang yang dimiliki AS
Di sisi lain, Bitcoin diketahui merupakan aset yang anti inflasi karena total pasokannya tetap dan tidak akan berubah sampai kapan pun.
Baca Juga: Thariq Halilintar Luncurkan Menu Spesial Kopi Ayang Yang Terinspirasi Dari Kekasihnya
Dengan Demikian, seiring dengan semakin banyaknya penggunaan pembayaran digital berbasis crypto, maka nilai Bitcoin akan semakin meningkat dan juga Bitcoin akan semakin langka.***