Segera Melahirkan? Pahami Perbedaan Baby blues dan Depresi Postpartum

- 25 Maret 2022, 08:57 WIB
ILUSTRASI Baby Blues
ILUSTRASI Baby Blues /Kristina Paukshtite/PEXELS

BERITA KBB- Baby blues adalah perasaan sedih atau khawatir yang muncul pada awal masa setelah melahirkan.  Hal ini terjadi karena terjadi akibat adanya perubahan hormon setelah melahirkan.

Setelah melahirkan, hormon estrogen dan progesteron akan menurun secara drastis dan menimbulkan perubahan suasana hati atau mood swing.

Pada sebagian orang, efeknya tidak hanya mengubah suasana hati, namun juga memberikan efek pada hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode Jumat 25 Maret 2022, Andin Telah Sadar Mengidap Baby Blues

Kondisi ini akan membuat seseorang merasa mudah lelah, depresi, dan sulit tidur.

Walau masih dianggap tidak wajar bagi sebagian  masyarakat, Faktanya, sebanyak 4 dari 5 ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues .

Baby blues umumnya muncul pada hari ke-2 atau 3 setelah melahirkan. Kebanyakan kasus akan hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia 10 hingga 14 hari.

Baca Juga: Peruntungan Zodiak Libra Kamis 25 Maret 2022 Memiliki Energi Positif

Baby blues ini bisa menyerang siapa saja, tidak bergantung dari kondisi sosial dan ekonomi seorang ibu.

Bagaimana gejala baby blues?

Meskipun yang dirasakan berbeda pada setiap ibu melahirkan, namun terdapat gejala umum yang terjadi pada ibu melahirkan yang mengalami baby blues, diantaranya:

  • Mudah menangis hanya karena hal kecil .
  • Mudah tersinggung dan cepat marah.
  • Merasa tidak terikat dengan bayi, mengakibatkan malas menyusui.
  • Merasa rindu dengan kehidupan sebelum punya anak, kapan saja bertemu dan berkumpul dengan teman.
  • Khawatir dengan kesehatan bayi yang berlebihan.
  • Tidak bisa tidur walau tubuh merasa sangat lelah.

 Baca Juga: Jepang Amankan Tiket Piala Dunia 2022 Usai Kalahkan Australia Dengan Skor 2-0

Apakah Baby blues dan depresi postpartum adalah hal yang sama?

Keduanya merupakan hal yang berbeda. Jika baby blues hanya dialami jangka waktu pendek, maka depresi postpartum terjadi pada waktu yang cukup panjang, bisa jadi lebih dari dua minggu lamanya.

Gejala yang dialami depresi postpartum pun lebih berat dari baby blues, sehingga membutuhkan bantuan yang lebih profesional.

Gejala yang paling parah adalah, Ibu memiliki pikiran atau niat untuk menyakiti bayinya.

Jika sudah mengalami gejala yang disebutkan, maka harus segera mencari pertolongan.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah