Simak! 5 Tips Tahapan dalam Menghadapi Fase Move On

- 3 Maret 2023, 05:30 WIB
Simak! 5 Tips Tahapan dalam Menghadapi Fase Move On
Simak! 5 Tips Tahapan dalam Menghadapi Fase Move On /Inzmam Khan/Pexels

BERITA KBB – Move on merupakan kata yang mungkin sering kita dengar ketika hidup berada dalam suatu krisis yang membutuhkan perubahan.

Perubahan yang di maksud bisa saja perpisahan dengan sosok penting dalam hidup, kehilangan sesuatu yang berarti entah itu dalam percintaan, keluarga atau bahkan pekerjaan sekalipun.

Berikut ini adalah beberapa tahapan move on atau perubahan hidup yang di kembangkan dari pendekatan "The Five Stages of Grief" berdasarkan seorang Psikiater terkenal Elisabeth Kübler-Ross.

Baca Juga: AG Pacar Mario Dandy, Ditetapkan Sebagai Pelaku Dalam Kasus Penganiayaan, Berikut Penjelasan Polisi..

Perlu diingat bahwa move on bukan sekedar melupakan atau memaksakan ingatan untuk hilang begitu saja, namun lebih kepada mempersiapkan diri, menyadari emosi yang dirasakan, serta menerima beberapa kejadian yang mungkin kurang menyenangkan dalam hidup.

Fase Pertama : Denial

Berusaha menyangkal dan menolak perubahan, kehilangan ataupun perpisahan yang terjadi. Berpura-pura segala sesuatu akan baik-baik saja atau kembali seperti dulu lagi

Contoh:

- Menolak Fakta seseorang yang kita kasihi meninggal dunia dan berpura-pura sosok tersebut masih ada.

- Ketika putus dengan pasangan, masih tidak menerima hal itu terjadi.

Baca Juga: 5 Jadwal Pertandingan Persib Bulan Maret 2023, Bobotoh Wajib Catat!

Fase Kedua: Anger

Dalam upaya menolak kesedihan dan kehilangan, seseorang biasanya akan melampiaskannya dalam bentuk amarah atau menyalahkan sesuatu yang lain.

Bisa saja kamu menyalahkan kejadian, benda atau bahkan diri kamu sendiri.

Contoh:

- Menyalahkan Rumah sakit ketika seseorang yang berarti, di vonis meninggal atau tidak tertolong.

- Menyalahkan orang lain yang menjadi penyebab kamu putus dengan kekasihmu.

Fase Ketiga: Bargaining

Pada tahap ini, seseorang akan berusaha untuk tawar-menawar dengan perasaan yang dirasakannya. Berharap serta

berandai-andai berbagai kemungkinan dan serangkaian kalimat di kepala : "Coba aja" "Gimana kalo" "Seandainya" Dan lain-lain.

Contoh:

- "Seandainya dapat pertolongan lebih cepat, mungkin hari ini akan terselamatkan."

- "Coba aja ada waktu lebih lama, saya bisa mempertahankan hubungan."

Fase Keempat: Depression

Depresi yang dimaksud disini bukan gangguan kecemasan atau istilah klinis, melainkan keadaan seseorang yang mulai menyadari keterbatasan dan tidak bisa mengembalikan keadaan seperti dulu. Merasa tidak mampu, tidak sanggup.

Berbagai emosi dan pemikiran juga bisa muncul dalam fase ini seperti: Merasa nggak beruntung, kesepian, kehilangan minat pada hal yang disukai, kehilangan nafsu makan, sulit tidur serta berbagi perasaan dan pemikiran lainnya.

Fase Kelima: Acceptance

Fase penerimaan adalah momen dimana seseorang mulai menerima kejadian yang telah terjadi, menyadari bahwa beberapa hal nggak akan bisa kembali lagi seperti dulu. Tahapan ini biasanya akan membuat seseorang bisa kembali menjalani dan melanjutkan hidupnya. Sejumlah emosi juga akan diakui pada tahap ini. Kesedihan, kemarahan serta kehilangan yang dialami pada akhirnya bisa memunculkan sebuah makna hidup yang baru. Makna inilah yang akan membuat kita naik tingkat menuju satu kedewasaan yang baru.

Tak apa kalau sesekali merasakan sedih dan sejumlah emosi lainnya. Mungkin ada waktunya untuk beristirahat dan mengambil jarak atas apa yang dirasakan.

Dan pada waktunya, ketika sudah cukup memahami perasaan tersebut, kemudian bisa menjadikan hal yang terjadi menjadi sebuah pembelajaran berarti yang cukup.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x