BERITA KBB- Seorang ayah di Ghaziabad, India, dilaporkan terkejut saat mengetahui bahwa puteranya yang masih berusia 11 tahun melakukan tindak kriminal, pemerasan.
Kejadian ini bermula saat sang ayah, yang diketahui bernama Rajiv Kumar mengaku putus asa lantaran dirinya teror pemerasan.
Kepada polisi, Rajiv Kumar menerangkan, email milikinya telah diretas oleh sekelompok orang pada tanggal 1 Januari silam, seperti dikutip Berita KBB dari Oddity Central pada Minggu, 7 Februari 2021.
Sang peretas menuntut uang sebanyak 1 juta rupee atau setara 190 juta kepada Rajiv Kumar. Selain itu sang peretas juga mengancam akan menghabisi nyawa keluarga Rajiv dan akan menyebar luaskan foto-foto sensitif miliknya.
Pada mulanya, pria tersebut mengabaikan email yang berisi pemerasan dan ancaman itu, namun para peretas kemudian menyasar nomor telepon dan mulai mengganggu keluarga Rajiv Kumar.
Sejak saat itu, Rajiv menyadari bahwa pelaku merupakan penjahat kelas kakap, karena lihai mengawasi gerak-geriknya dan keluarganya.
Laporan Rajiv ini pun dimasukkan kedalam KUHP terkait intimidasi kriminal, penghinaan terhadap wanita, serta penghinaan yang disengaja guna memprovokasi pelanggaran perdamaian. Tak hanya itu kejadian ini masuk ke dalam Pasal 66D dari UU IT.
Saat penyelidikan, polisi menngungkap bahwa IP dari email sang peretas yang melakukan pemerasan sama percis dengan email Rajiv Kumar. Polisi menyimpulkan, email tersebut telah dirikim dari rumah Rajiv sendiri.
India Today melaporkan, saat dimintai keterangan kepada putera Rajiv yang berusia 11 tahun, dia mengaku bahwa dialah yang telah melakukan tindakan pemerasan kepada keluarganya.
Hal itu dilakukan bocah tersebut karena dia terpapar konten kejahatan yang kerap disimaknya via dunia maya. Dia melihatnya melalui video yang disiarkan di YouTube. Oleh karena itu, dia merasa bahwa dirinya cukup cerdas menutupi jejaknya.