Biadab! Ini Profil Rasmus Paludan, Politisi Swedia yang Kerap Bakar Al Quran

16 April 2022, 21:01 WIB
Pemimpin Garis Keras anti-Islam Swedia, Rasmus Paludan.* /

 

BERITA KBB - Baru-baru ini politisi sayap kanan Stram Kurs, Swedia, Rasmus Paludan menuai banyak sorotan.

Sebab, pada kamis 14 April 2022 lalu, Rasmus Paludan telah menginisiasi aksi bakar Al Quran di Kota Linkoping, Swedia.

Diketahui bahwa Rasmus Paludan melakukan aksi bakar Al Quran di kota yang dihuni banyak penduduk muslim.

Baca Juga: Indonesia Kecam Rasmus Paludan Seorang Politisi Swedia yang Bakar Al Quran

Baca Juga: Dengan Prokes Ketat, Kota Bandung Siap Peringati ke-67 Tahun Konferensi Asia Afrika

Aksi tersebut pun berujung pada kerusuhan akibat unjuk rasa yang dilakukan, selain itu Kementerian Luar Negeri Indonesia pada 16 April 2022 mengecam tindakan Rasmus Paludan.

Lalu siapa pemimpin Stram Kurs atau kelompok Anti-Muslim garis keras? Berikut profil Rasmus Paludan.

Rasmus Paludan adalah politisi penuh kontroversi, Ia juga merupakan pemimpin dari Stram Kurs.

Baca Juga: Isyarat Rujukan Dengan Gisella Anastasia ? Gading Percaya Kesempatan Ke-2

Baca Juga: Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Pengusaha Inisiatif Bangun Sendiri

Kariernya sebagai politisi kerap menuai konflik antar golongan yang berkepanjangan.

Selain aksinya kali ini, Ia juga sering melakukan aksi rasis pada umat Islam khususnya di Swedia dan Denmark.

Pemimpin anti Islam tersebut lahir di Denmark pada 2 Januari 1982, artinya kini usianya telah menginjak 40 tahun.

Meski lahir di Denmark, pada tahun 2020 lalu Rasmus mendapatkan kewarganegaraan Swedia.

Baca Juga: Semangat Ramadan, Tingkatkan Iman untuk Menjaga 4 Pilar Kebangsaan

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 16 April 2022 Tetap di level 1.005.000 Rupiah Per Gram

Sejak masuk dunia politik, Rasmus kerap mempromosikan prinsip anti migrasi terutama dari negara mayoritas Islam.

Kemudian pada 2017 lalu, Rasmus mendirikan partai Stram Kurs untuk memuluskan prinsipnya tersebut.

Setelah mempunyai partai sendiri, Ia semakin aktif mempromosikan ideologi anti islam dengan nada yang rasis.

Bahkan bukan kali ini saja Ia membakar Al Quran, namun pada 2020 lalu Rasmus pernah melakukannya.

Rasmus kerap menyebutkan bahwa aksinya itu adalah bentuk patriotisme atau membela bangsa Swedia.

Selain melakukan aksi langsung, Rasmus Paludan pun kerap membagikan prinsip-prinsipnya di akun media sosial terutama Facebook.

Akibat aksi-aksi rasis yang dilakukannya, Rasmus Paludan kerap ditahan oleh pihak berwenang.

Misalnya saja pada Juni 2020 lalu, Ia dijatuhi hukuman tiga bulan penjara sebab menyebarkan kebencian.

Kontroversi yang dilakukannya tidak sampai di sini, Rasmus Paludan pun pernah diselidiki pihak berwenang pada 2021 lalu terkait kasus mesum yang dilakukannya kepada remaja pria di bawah umur.

Ia diduga mengirim pesan vulgar kepada remaja berusia 13-17 tahun tersebut.

Terkait aksi bakar Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan pada 14 April lalu.

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, pada 16 April 2022 mengecam aksi tersebut.

Selain itu, Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, KBRI Stockholm telah meminta WNI dan Diaspora Indonesia di Swedia untuk tidak terpancing serta menghindari perbuatan yang bisa melanggar hukum negara tersebut. ***

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler