Kisah Satpam Kedutaan Besar Inggris di Jerman yang Jadi Mata-Mata Rusia, Dibayar Rp21 Juta untuk Berkhianat

17 Februari 2023, 23:02 WIB
Ilustrasi satpam. Satpam Kedutaan Besar Inggris di Jerman ditangkap karena jadi mata-mata Rusia, polisi temukan barang bukti yang tidak terduga. /Reuters/Dondi Tawatao

Berita KBB - David Ballantyne Smith, satpam Kedutaan Besar Inggris di Jerman yang ditangkap atas tuduhan menjadi mata-mata Rusia, disebut mendapat bayaran dari pemerintah Rusia untuk mengkhianati kepercayaan Kedutaan Besar kepadanya.

Melansir The Guardian, Jumat 17 Februari 2023, Smith diketahui berhenti menarik uang dari rekening pribadinya pada awal Februari 2021. Kala itu, ia mengambil gambar sebuah amplop putih berisi uang berjumlah 500 Euro atau sekitar Rp8.‪065.000‬ kurs 2021 dan mengirimkannya ke istrinya.

Dalam penggeledahan di rumahnya, polisi juga menemukan uang sebesar 800 Euro atau sekitar Rp12,9 juta, sehingga total uang yang didapat Smith mencapai 1.300 Euro atau sekitar Rp21 juta. Hakim meyakini masih banyak lagi uang yang diperoleh Smith.

Baca Juga: Satpam Kedutaan Besar Inggris di Jerman Jadi Mata-Mata Rusia, Barang Buktinya Bikin Geleng-Geleng Kepala

“Anda dibayar oleh pejabat Rusia untuk pengkhianatan Anda. Saya menganggap pembayaran tersebut sebagai hal yang sangat memberatkan untuk perbuatan Anda,” ujar hakim Mr Justice Wall, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat 17 Februari 2023.

Smith tertangkap basah setelah surat yang ditulisnya untuk Mayjen Sergey Chukhrov, atase militer di Kedutaan Besar Rusia untuk Berlin, disamarkan sebagai komunikasi Kedutaan Besar Inggris, dicegat pada November 2020.

Pihak MI5 kemudian menyusun operasi tangkap tangan dengan mengirimkan salah satu dari petugasnya yang memainkan peran sebagai Dmitry, seorang pendatang dari Rusia. Ia mengenakan penutup wajah, kacamata, topi dan membawa dokumen yang disembunyikan di balik lembaran koran.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 48 Dibuka, Ini Link dan Cara Daftarnya

Smith terkecoh dan mengambil gambar CCTV dari Dmitry, menyelamatkan paket yang dibawa dari telepon “pembakar” yang diberikan kepadanya, dan menyalin salah satu dari dokumen tersebut.

2 hari kemudian, Smith kembali didekati saat berada di perhentian trem di Potsdam, Jerman dalam perjalanan pulang. Ia dicegat oleh petugas MI5 bernama Irina yang kemudian menanyakan arah tujuan.

Irina lalu mengatakan bahwa Smith adalah orang yang ia cari, dan duduk di bangku taman sembari memperlihatkan foto-foto orang yang ia sebut terduga mata-mata di Kedutaan Besar Rusia.

“Aku akan bicara dengan seseorang dan ketika orang itu mengkonfirmasi, aku akan bicara denganmu lagi. Aku tidak percaya bajingan yang mempekerjakanku. Apakah kau akan mempercayai MI5 atau MI6? Setahuku kau mungkin bekerja untuk mereka,” jawabnya dengan gugup.

Keesokan harinya, Smith ditangkap oleh kepolisian Jerman. Ia awalnya divonis 6 tahun 2 bulan penjara karena mengirimkan detail aktivitas, identitas, alamat dan nomor telepon anggota Kedutaan Besar Inggris kepada atase militer Rusia. 

Hakim kemudian menambah vonis hukumannya sebanyak 7 tahun atas perbuatannya mengumpulkan informasi lanjutan yang bersifat rahasia “yang dimaksudkan secara langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi musuh, bernama negara Rusia”.

Smith juga akan menjalani setengah masa hukumannya sebelum dibebaskan. Jika ia memilih untuk menjalaninya di Jerman, ia harus menjalani dua per tiga masa hukuman.***

 

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler