Berita KBB - Seorang satpam Kedutaan Besar Inggris divonis hukuman pidana 13 tahun penjara lantaran terbukti menjadi mata-mata untuk Rusia. Hakim menilai, satpam tersebut melakukan pengkhianatan dan membahayakan para mantan rekan kerjanya.
David Ballantyne Smith (58), pria asal Paisley, Skotlandia, terbukti menyalin dokumen rahasia yang ia temukan di dalam lemari kabinet yang tidak terkunci dan meja di kantor kedutaan. Termasuk di antaranya surat untuk mantan PM Inggris Boris Johnson.
Smith juga terbukti membocorkan rincian staf yang tergabung dalam proyek pertahanan, termasuk alamat rumah dan nomor telepon. Ia menyalin foto pribadi kerabat para staf dan menyimpan semuanya di sebuah flashdisk bertuliskan “Berlin holiday PicsNew”.
Diketahui, salah satu dari dokumen tersebut yang bersifat sangat sensitif ditulis oleh seseorang yang disebut sebagai “Diplomat X”, yang merupakan pejabat pimpinan yang berurusan dengan Rusia di kedutaan tersebut.
Menurut pengakuannya di pengadilan, Smith adalah mantan juru pesawat Angkatan Udara Inggris. Ia menikahi wanita Ukraina berbahasa Rusia, yang diketahui pulang ke wilayah Donbas pada Juli 2018 lalu. Sejak itu, ia tinggal sendirian di apartemennya dan sering minum-minum hingga 7 sloki tiap harinya.
Smith yang dijerat dengan 8 tuduhan di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi 1911 dan 1920 mengaku, ia tidak bermaksud melukai siapapun dengan sengaja. Kepada hakim, ia mengaku hanya bermaksud mempermalukan pihak kedutaan besar.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 48 Dibuka, Ini Link dan Cara Daftarnya
“Saya menolak semua sugesti bahwa Anda menyesali perbuatan Anda. Penyesalan Anda tidak lebih dari meminta belas kasihan,” ujar Mr Justice Wall, hakim di pengadilan tersebut.