Baca Juga: VIDEO Amanda Manopo Nyanyikan OST Ikatan Cinta Tanpa Batas Waktu, Wow, Sudah Tembus 1 Juta Views
Kekejaman lainnya, eksperimen medis yang dilakukan secara kejam kepada para tahanan. Menurut Sauytbay, mereka dipaksa minum pil dan diberi suntikan, tetapi tidak diberi tahu obat atau suntikan apa yang diberikan.
"Sulit untuk menjelaskan dengan kata-kata. Saya merasa seperti saya adalah orang yang berbeda. Di sekitarku menjadi gelap. Sangat sulit untuk menerimanya," ujar Sautbay.
Kesaksian dari Sautbay ini memberikan gambaran bagaimana China berusaha untuk memperlakukan Xinjiang dengan membidik kepercayaan budaya dan agama dari sebagian besar etnis minoritas Muslim.
Kamp konsentrasi di Xinjiang, China sendiri sudah digunakan sejak tahun 2017. Itu dibangun dengan tujuan untuk melawan ekstrimisme.
Baca Juga: Merinding,, Selain Trending, Amanda Manopo Nyanyikan Lagu Tanpa Batas Waktu dengan Penuh Penghayatan
Baca Juga: Ungkapan Hati RM BTS, Dilema Menjadi diri sendiri atau tidak
Sebagaimana sejarah era perang dunia II, Kamp Konsentrasi merupakan pusat kekejaman yang sengaja dibuat untuk membantai dan melakukan banyak kebejatan moral.
Meskipun sulit dibuktikan, namun masyarakat dunia banyak memperoleh data kekejaman Kamp Konsentrasi dari kesaksian-kesaksian mantan tahanan seperti Sautbay. Diberitakan, jutaan muslim masih ditahan di berbagai Kamp Konsentrasi di China. *** (Ali Bakti/Bagikan Berita)