Network
BERITA KBB – Berbagai peristiwa menghebohkan terjadi di seluruh dunia pada tanggal 25 Januari.
Di antaranya, gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang menewaskan sedikitnya 1.000 jiwa di Kolombia pada 1999.
Gempa bumi tersebut tepatnya terjadi di daerah Armenia, Kolombia pada pukul 13.19 waktu setempat dengan pusat gempa 40 kilometer (25 mil) barat daya barat daya Ibagué, Kolombia.
Guncangan tersebut sangat mempengaruhi kota Armenia, Kolombia di departemen Quindío, dan sekitar 18 kota lain dan 28 desa tambahan di departemen wilayah Poros Penanam Kopi Kolombia, dan pada tingkat yang lebih rendah, kota Pereira dan Manizales.
Baca Juga: Menang 2-0 Atas Bologna, Juventus Masuk Empat Besar Liga Italia
Baca Juga: Sinopsis Hercai, Senin 25 Januari 2021, Harun tak Sungguh-Sungguh Menikahi Yaren, Apa Misinya?
Gempa tersebut berkekuatan 6.2 skala magnitudo momen dan merupakan gempa terkuat yang melanda Kolombia selama 16 tahun.
Mengutip Wikipedia.org, daerah ini memiliki risiko seismik tinggi yang terkenal, karena persimpangan tiga yang terjadi di sudut barat laut Lempeng Amerika Selatan di mana lempeng Nazca, Cocos, dan Pasifik bertemu.
Sekitar 60% dari struktur yang direkayasa dengan buruk yang ada di Armenia runtuh, karena banyaknya bangunan tua, dibangun tanpa persyaratan teknis dan kurangnya perencanaan kota dan studi tanah.
Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP, Senin 25 Januari 2021, Wulan Menangis tak Mau Papanya Dipenjara
Baca Juga: Sinopsis Love Story, Senin 25 Januari 2021, Maudy Sedih Memikirkan Ken, Kenapa?
Guncangan terjadi pada pukul 15:40 (22:40 UTC) dengan kekuatan 5,4 skala richter. Gempa susulan lainnya yang menimbulkan kepanikan penduduk terjadi pada tanggal 29 Januari pukul 23:33 (M4.2) dan 31 Januari pukul 03:03 (M3.5).
Pascagempa
Otoritas Kolombia memberlakukan jam malam fajar-hingga-senja untuk memungkinkan pekerja penyelamat bekerja tanpa hambatan.
Penjarahan meluas di Armenia setelah penduduk, yang terganggu oleh lambatnya gerakan upaya bantuan, masuk ke toko makanan dan mencuri persediaan.
Kemudian presiden Kolombia Andrés Pastrana menunda perjalanan ke Jerman untuk menghadiri pertemuan Bank Dunia guna melihat kehancurannya sendiri.
Dia kemudian harus mengirim tentara ke daerah yang terkena dampak untuk memulihkan ketertiban.
Dampak
Kegiatan ekonomi utama wilayah tersebut, industri kopi Kolombia sangat terpengaruh. Sekitar 8.000 perkebunan kopi hancur seluruhnya atau sebagian.
Lalu, 13.000 bangunan dari beberapa jenis perusahaan dan industri rusak dan tidak berfungsi untuk sementara atau selamanya.
Bank dan entitas keuangan tidak dapat mengeluarkan uang selama beberapa minggu.
Pada bulan Januari 2002 komunitas baru El Cantaro telah selesai. Banyak dari 125 keluarga yang berkumpul untuk merayakan penyelesaian rumah mereka dipilih dari yang paling membutuhkan. Sebuah taman ekologi dibuat lebih jauh ke hilir sungai eponim.***
