Baca Juga: Ji Soo akan Ikuti Wamil Tahun Ini, Begini Pernyataan Pihak Agensi
"Oleh karena itu, menambahkan tes usap anal dapat meningkatkan tingkat deteksi positif dari yang terinfeksi," kata dia.
Beberapa warga negara China juga diharuskan melakukan tes usap ini. Pada Januari lalu, lebih dari 1.000 siswa dan guru di sebuah distrik sekolah di Beijing dites baik itu di anal maupun hidung.
Pemberlakuan tes pada akhirnya memicu protes. Pejabat di Jepang pada pekan ini seperti dikutip dari Livescience, Minggu, mengeluh karena warga negaranya yang tiba di China dan menjalani tes mengalami sakit psikologis yang hebat.
Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Samudra Cinta 7 Maret 2021, Rencana Busuk Novan dan Bella
Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 7 Maret 2021, Alya Menyerah Temui Dewa
Keluhan juga datang dari beberapa diplomat Amerika Serikat yang diminta untuk mengikuti tes.
Di China sendiri, tes juga menimbulkan keluhan. Wakil direktur departemen biologi patogen di Universitas Wuhan, Yang Zhanqiu, mengatakan tes hidung dan tenggorokan masih lebih efektif daripada tes anal, karena virus diketahui menyebar melalui tetesan pernapasan bukan melalui feses.
Dia mengatakan, apabila tujuan tes ini untuk mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan virus, maka argumennya berlanjut menjadi tes hidung tenggorokan akan bekerja paling baik.
"Ada kasus tentang tes virus corona positif pada kotoran pasien, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang," kata Yang.