Jaringan Perdagangan Manusia TikToker Ridoy Babo Memeras Korban Pemerkosaan Hingga Rp 2,5 Juta Usai Diancam

- 6 Juni 2021, 18:01 WIB
Foto Tersangka (kiri) dan Korban perdagangan manusia di Bangladesh yang melibatkan TikToker Ridoy Babo
Foto Tersangka (kiri) dan Korban perdagangan manusia di Bangladesh yang melibatkan TikToker Ridoy Babo /BDNews24

BERITA KBB - Batalion Polisi Cepat tanggap (RAB) Bangladesh mengungkap kekejaman jaringan perdagangan manusia yang melibatkan TikToker Ridoy Babo secara detail. Ridoy Babo yang ditangkap usai merekam kejahatan seksual berupa video pemerkosaan oleh 4 pria kepada 1 wanita ini ternyata merembet kepada kasus lainnya.

Direktur RAB Bangladesh, Komandan Khandaker Al Moyeen mengatakan, setelah menangkap empat tersangka perdagangan manusia menyusul video penyerangan terhadap seorang wanita Bangladesh di India, Ridoy Babo dan kawan-kawan ternyata memiliki motif kenapa memperkosa wanita tersebut.

Menurut RAB, wanita yang disiksa, diperkosa dan direkam dilakukan karena telah berhasil meloloskan dua temannya untuk melarikan diri terjerat kasus perdagangan manusia.

Baca Juga: Link Live Streaming Moto GP Catalunya 2021 Gratis Di Trans7 Pukul 18.00 WIB, Fabio Quartararo Pole Position

"Dia (wanita itu) disiksa karena membantu dua orang lainnya melarikan diri," ucap RAB seperti pada artikel BDNews24.com, 2 Juni 2021.

Dari hasil penyelidikan, polisi telah mengidentifikasi salah satu tersangka bernama Ashraful alias Rafi berusia 30 tahun. Rafi diduga sebagai gembong geng yang menyelundupkan sedikitnya 500 wanita ke India dalam lima tahun.

"Ridoy Babo, juga dikenal sebagai TikToker ditangkap di India bersama lima orang lainnya atas tuduhan memperkosa korban, adalah salah satu agen Rafi," kata RAB.

Dia menambahkan, Ridoy telah membantu Rafi memperdagangkan sekitar 50 wanita sejak keduanya bertemu dua tahun lalu.

Baca Juga: Tommy Apriantono Tunggu Restu Keluarga Untuk Maju dalam Bursa Calon Ketua Umum Asprov PSSI Jabar 2021-2024

"Tiga orang lainnya yang ditangkap di Bangladesh adalah Shahida Begum, 46 tahun, Ismail Sarder berusia 28 tahun dan Abdur Rahman Sheikh alias Arman Sheikh berusia 26 tahun. Keenam yang ditangkap di India juga diyakini warga Bangladesh," katanya.

RAB juga, menurut dia, melakukan penangkapan di Jhenaidah Sadar, dan Abhaynagar dan Benapole di Jashore.

"Jaringan perdagangan manusia internasional memiliki sekitar 50 anggota, termasuk orang asing, yang menipu wanita untuk bepergian ke India dengan menjanjikan mereka pekerjaan di pasar, supermarket, dan salon," kata RAB.

Baca Juga: Asprov PSSI Jawa Barat Pastikan Kongres Tahunan Digelar 19 Juni 2021 di Bandung, Ini Penjelasan Lengkapnya

Para pelaku memfilmkan para korban dalam keadaan tidak layak setelah membius mereka. Mereka kemudian menggunakan video tersebut untuk memeras mereka menjadi pekerja seks.

Rafi sebelumnya bekerja sebagai sopir dan pedagang pakaian di Bengaluru selama delapan tahun dan selama itu ia berhubungan dengan para pedagang manusia. Dia kemudian membentuk gengnya sendiri, kata pejabat RAB, mengutip informasi yang diperoleh dari tersangka selama interogasi.

Para pedagang menggunakan cara legal dan ilegal untuk membawa para korban ke India setelah mengumpulkan mereka di distrik perbatasan Jashore, Satkhira atau Jhenaidah.

Agen mereka di seberang perbatasan kemudian membawa mereka ke Rafi di Bengaluru melalui Kolkata.

Baca Juga: Ngeri, Ridoy Babo Tersangka Kasus Viral Pemerkosaan Wanita Bangladesh Ridoy Babo, Miliki Jaringan Hingga Dubai

"Rafi menjadi ketua geng karena fasih dalam berbagai bahasa. Agen membayarnya Tk 10.000 (Sekitar Rp 1,6 juta) hingga Tk 15.000 (Rp 2,5 juta) per korban," kata RAB.

Moyeen mengatakan para penyelundup memukuli korban Bangladesh berusia 22 tahun dan kemudian mengunggah video itu secara online untuk menghukumnya setelah dia membantu dua orang lainnya melarikan diri.

Mereka merekam video di rumah seseorang yang diidentifikasi dengan satu nama, Sabuj. Rafi mengatakan kepada RAB bahwa dia memiliki tempat lain untuk menahan para korban di Bengaluru.

Bersama dengan Shahida, tersangka wanita yang ditangkap di Bangladesh, putrinya “Sonia” dan “Tania” juga bekerja untuk kelompok tersebut. "Mereka saat ini berada di Bengaluru," kata Shahida kepada RAB.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x