Soal Kapal Tanker Pertamina Yang Diboikot Greenpeace, Pemerintah Akhirnya Angkat Bicara

- 6 April 2022, 06:41 WIB
Soal Kapal Tanker Pertamina Yang Diboikot Greenpeace, Pemerintah Akhirnya Angkat Bicara/greenpeace.org
Soal Kapal Tanker Pertamina Yang Diboikot Greenpeace, Pemerintah Akhirnya Angkat Bicara/greenpeace.org /


BERITA KBB
 - Pemerintah Indonesia akhirnya angkat bicara, terkait Kapal Tanker Pertamina Prime yang diboikot aktivis Greenpeace.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menyampaikan sikap pemerintah ini.

Dal hal in,Airlangga menyampaikannya seusai Sidang Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada, Selasa, 5 April 2022.

Dalam pernyataannya hartono mengatakan hingga saat in, pemerintah belum resmi menentukan posisi terkait insiden kejadian inj.

"Jadi kalau yang itu belum ada posisi resmi dari pemerintah, jadi kita menunggu, melihat dan memonitor," kata Airlangga.
 
Baca Juga: Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 6 April 2022

Sebelumnya diketahui, terdapat sejumlah aktivis lingkungan Greenpeace, memblokir kapal tanker di lepas pantai Denmark.

Mereka melakukan Aksi ini sebagai tindak Greenpeace dalam mengorganisir untuk menyerukan larangan impor dari Rusia.

Di mana, bahan bakar fosil sendiri menjadi salah satu jenis impor yang sering menjadi pemicu perang seperti serangan Rusia ke Ukraina.

Untuk memblokir kapal tanker yang memuat minyak kiriman dari Rusia itu, para aktivis menaiki kayak dan berenang.

Aksi yang dilakukan pada Kamis, 31 Maret 2022 kemarin, sebagai bentuk protes atas invasi Rusia ke Ukraina.
 
Baca Juga: Komedian M Akan Diperiksa Polisi Terkait Beli Konten Porno Dea Onlyfans

Namun dalam aksi yang tersebar di media sosial itu, terdapat satu Kapal Tanker berlogo Pertamina Prime menyita perhatian Indonesia.

Para aktivis  lalu melukis Tulisan Oil Fuels War, yang diartikan minyak memicu atau mendanai perang di lambung Pertamina Prime.

Namun sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pemerintah terkait kejadian ini karena masih dalam tahap monitoring.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Green Peace


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah