Dampak Perubahan Iklim Bakal Segila COVID-19, Sri Mulyani: Pemerintah Kini Butuh Banyak Bantuan!

- 15 September 2022, 23:19 WIB
Dampak Perubahan Iklim Bakal Segila COVID-19, Sri Mulyani: Pemerintah Kini Butuh Banyak Bantuan!
Dampak Perubahan Iklim Bakal Segila COVID-19, Sri Mulyani: Pemerintah Kini Butuh Banyak Bantuan! /Instagram/@smindrawati/

 

 
 
BERITA KBB - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah tidak bisa sendirian menghadapi krisis iklim yang terjadi saat ini. 
 
Pemerintah butuh bantuan banyak pihak agar krisis iklim dapat ditangani dengan baik dan tidak berdampak parah di masa depan.
 
Hal itu disampaikan Sri Mulyani kala menghadiri acara HSBC Summit 2022 di Jakarta, pada pada hari Rabu 14 September 2022. 
 
 
"Dalam rangka mencapai implementasi strategi jangka panjang Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan ketahanan iklim, kami sangat membutuhkan banyak dukungan. Pemerintah benar - benar bergantung terhadap dukungan semua pemangku kepentingan dan tidak hanya bisa bergantung pada sumber daya pemerintah sendiri," ujar Sri Mulyani.
 
Pemerintah, sambung Sri Mulyani, tidak bisa bergantung pada sumber dayanya sendiri lantaran bujet penanganan krisis iklim di dalam APBN masih sangat kecil. 
 
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengakui, bujet total yang dibutuhkan guna menangani krisis iklim mencapai Rp3.461 triliun atau Rp266 triliun per tahunnya
 
 
"Bujet pemerintah saat ini hanya Rp89,6 triliun per tahun, sekitar 3,6 persen dari total belanja pemerintah," ujar Sri Mulyani.
 
Sri Mulyani kemudian meminta agar semua pihak belajar dari pandemik COVID-19 yang terjadi sejak dua tahun lalu.
 
Menurutnya, COVID-19 mengajarkan banyak pelajaran terkait pentingnya kerjasama global untuk bisa sama - sama terbebas dari pandemik tersebut.
 
"Pandemik COVID-19 mengajarkan kita banyak pelajaran penting dan berharga tentang bagaimana kita harus bekerja sama karena sama seperti pandemik, perubahan iklim tidak pandang bulu apakah Anda berasal dari utara, selatan, maupun barat serta dari ras tertentu. Krisis tersebut merupakan pengingat bahwa kita perlu bekerja secara kolektif," ujar Sri Mulyani.
 
 
Kerjasama global dalam upaya penanganan krisis akibat perubahan iklim sangat penting mengingat dampak dari perubahan iklim bisa seperti pandemik COVID-19.
 
"Climate change merupakan global disaster yang magnitude-nya akan sama seperti pandemik COVID-19. Perubahan iklim adalah global threat atau ancaman global yang nyata dan sudah dipeajari oleh berbagai ilmuwan yang menggambarkan dunia ini mengalami pemanasan global," ujar Sri Mulyani.
 
Sri Mulyani menegaskan bahwa seiring dengan negara - negara yang semakin sejahtera maka pembangunan akan kian masif dan tekanan terhadap sumber daya alam (SDA) bakal semakin nyata.
 
"Seluruh kegiatan manusia juga makin menghasilkan CO2 emmission atau emisi karbon yang mengancam dunia dalam bentuk kenaikan suhu," ujarnya.
 
Tidak heran jika kemudian banyak negara di dunia yang berlomba - lomba menghindarkan dunia dari kenaikan temperaturnya sebesar 1,5 derajat agar tak terjadi implikasi katastropik yang membahayakan.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x