Network
Di sisi lain, perpindahan besar-besaran karyawan, terutama mereka yang dipecat sejak akuisisi oleh Elon Musk telah menimbulkan kekhawatiran apakah Twitter bisa mempertahankan operasional dan perputaran kontennya.
Musk menyebut bahwa ia kemungkinan akan memerlukan waktu hingga akhir tahun untuk menstabilkan perusahaan dan memastikan sehat keuangannya.
Baca Juga: Cinta Laura Pamer Calon Suami, Orang Tuanya Siap Mantu Tahun Ini
Sejak akuisisi yang bernilai 44 dolar Amerika Serikat itu, Twitter gagal membayar jutaan dolar sewa kantor di San Fransisco dan London Inggris, dituntut oleh lebih dari satu kontraktor atas penunggakan biaya jasa, dan melelang segalanya mulai dari patung burung hingga mesin espresso untuk mendapatkan uang.
Sang CEO Twitter juga telah mencuatkan pemikiran atas kebangkrutan, dan menyebut adanya “penurunan masif” dalam laba perusahaan. Pasalnya, para pemasang iklan lari karena tidak yakin dengan kemampuan Twitter untuk membasmi konten yang tidak diinginkan.***
