Kemenangan ini membuat Erdogan memiliki kendali yang lebih kuat di dalam dan luar negeri dan berdampak besar hingga ke luar Ankara.
Pada 10 tahun pertama masa pemerintahannya, Erdogan berhasil meningkatkan perekonomian dan politik Turki. Ia mengentaskan kelaparan rakyat dan membawa negerinya pada perbincangan internasional untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Namun pada 10 tahun berikutnya, ia mendapat kecaman dari dalam dan luar negeri atas gaya pemerintahannya yang terkesan otoriter.
Sejak terjadinya percobaan kudeta yang diduga didalangi oleh Fethullah Gulen, ulama asal Amerika Serikat, Erdogan mulai membungkam kebebasan dan juga pers.
Kebijakan ekonominya yang tidak biasa membuat Turki terjebak dalam inflasi tinggi dan krisis biaya hidup. Ia juga dinilai tidak cepat tanggap ketika gempa Turki dan Suriah terjadi pada Februari 2023 lalu yang menewaskan 50.000 warga Turki.