BERITA KBB-Publik tengah dibuat heboh dengan kasus pelecehan seksual yang menimpa 14 santriwati pondok pesantren Tahfiz Al-Ikhlas Cibiru Bandung, pelaku HW pengasuh pondok.
Kasus pelecehan seksual kembali terjadi. kali ini menimpa 14 santriwati pondok pesantren Tahfiz Al-Ikhlas Cibiru Bandung dengan dugaan pelaku adalah pengasuh pondok pesantren yang berinisial HW.
Diketahui kabar yang beredar HW selaku pengasuh pondok pesantren Tahfiz Al-Ikhlas Cibiru Bandung telah melakukan pelecehan seksual kepada 14 santriwatinya dengan diiming-imingi beberapa hal.
Baca Juga: Sinopsis FTV SCTV I'm Addicted to Neng Supir Angkot, Ada Dea Annisa dan Erdin Werdrayana
Beberapa santriwati korban pelecehan seksual diiming-imingi akan dijadikan sebagai Polwan dan sebagian lagi dijanjikan kuliah gratis dan diangkat menjadi pengasuh pondok pesantren.
Adapun korban pelecehan seksual adalah anak-anak di bawah umur. Kisaran usia 13-16 tahun santriwati dari pondok pesantren Tahfiz Al-Ikhlas Cibiru Bandung.
Atas hebohnya kabar ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut angkat bicara melalui Instagram pribadinya.
Baca Juga: Ini Yang Terjadi Pada Pondok Pesantren Milik Pelaku HW Usai Lakukan Aksi Bejat Kepada Santriwati
Baca Juga: Sinopsis Putri Untuk Pangeran 9 Desember 2021, Pangeran Disalahkan Atas Kematian Gio
Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat menjelaskan tentang beberapa fakta perihal kasus pelecehan seksual yang dilakukan HW pengasuh pondok pesantren Tahfiz Al-Ikhlas Cibiru Bandung.
Gubernur Ridwan Kamil menjelaskan bahwa saat ini pelaku telah ditangkap oleh pihak Kepolisian dan sedang diadili di pengadilan, sedangkan sekolahan atau pondok pesantren tersebut telah ditutup langsung.
Adapun para korban pelecehan seksual telah ditangani dan diurus oleh tim DP3AKB untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembang korban.
Baca Juga: Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty Minta Maaf ke Publik, Ternyata karena Hal Ini
"Terkait berita ini,
1. Pelaku sudah ditangkap polisi dan sedang diadili di pengadilan. Tempat bersekolahnya sudah langsung ditutup. Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini.
2. Anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya.
3. Meminta forum institusi pendidikan / forum pesantren untuk saling mengingatkan jika ada praktik-praktik pendidikan yang di luar kewajaran.
4. Juga agar aparat setempat di level desa/ kelurahan agar selalu memonitor setiap kegiatan publik yang berada di wilayah kewenangannya.
5. Kepada orang tua, diminta rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama, sehingga selalu up to date terkait keseharian anak-anaknya," tulis Ridwan Kamil sebagaimana dikutip oleh Berita KBB dari unggahan Instagram @ridwankamil, 9 Desember 2021.
Selain menjelaskan tentang fakta kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh HW pengasuh pondok pesantren Tahfiz Al-Ikhlas Cibiru Bandung, Ridwan Kamil juga memberikan pesan kepada forum institusi pendidikan, aparat desa, dan orang tua wali murid untuk bersinergi agar tidak terjadi dan terulang kejadian serupa.
Gubernur Ridwan Kamil memiliki harapan khusus agar kejadian yang semacam ini tidak terulang kembali. Dan Gubernur Ridwan Kamil juga berharap pengadilan dapat memberikan keadilan untuk kasus ini.
"Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, dan semoga keadilan bisa dihadirkan oleh pengadilan kepada kasus ini," imbuh Gubernur Ridwan Kamil.***