"Awal juni lalu saat kami berinteraksi langsung dengan para korban, hati rasanya teriris-iris. Mereka begitu polos, bahkan beberapa belum paham bahwa mereka adalah korban tindakan bejad tidak bermoral dari gurunya sendiri," kata Atalia Praratya melalui instagramnya, Kamis 9 Desember 2021.
Untuk itu, Atalia Praratya meminta para pihak fokus kepada 4 hal. Yakni pertama hukum berat pelakunya. Kedua, selamatkan masa depan korbannya.
"Ketiga, pastikan hal ini tidak terjadi lagi. Stop sebar informasi yang menyudutkan korban," tuturnya.
Atalia Praratya lalu menaympaikan beberapa hal lebih lanjut soal perkembangan kasus yang melanda pondok pesantren di Cibiru, Kota Bandung tersebut. Pertama, kejadian iadab ini sudah ditangani oleh UPTD PPA Jabar bersama dengan PPA POLDA JABAR Sejak 27 Mei 2021 berkolaborasi dengan kota/kabupaten terkait.
"Kedua, Saya sendiri sejak awal juni 2021 secara langsung terus memantau dan berinteraksi dengan korban dan orang tuanya untuk memastikan anak-anak memdapatkan hak perlindungannya. Ketiga, Saat ini pelaku sudah diproses secara hukum (sudah 4 kali persidangan)," tuturnya.
Keempat, kata dia, para korban sudah kembali kepada keluarganya masing-masing dengan terus mendapatkan pantauan dari tim trauma healing.
Baca Juga: Jadwal Acara TV di Trans TV Hari Ini, Kamis, 9 Desember 2021: Ada My Lecturer My Husband
Baca Juga: KODE REDEEM FF Terbaru Belum Digunakan, Spesial Kamis 9 Desember 2021 Gratis Diamond, Golden Glare, dan SG Ung
"Kelima, Dalam rangka melindungi anak-anak/korban dan juga sebagai upaya untuk menghindari stigma/pelabelan dari masyarakat, demi kepentingan terbaik bagi anak, pihak pemerintah provinsi maupun dari pihak polda jabar pada saat itu tidak melakukan release di media," ujarnya.
Tak lupa, kata Bunda Forum Anak Daerah Jabar ini meminta kerjasama dari media dan bapak ibu semua untuk sama-sama melindungi korban dari dampak-dampak lain yang ditimbulkan dari pemberitaan.***