Perhutani Group Lakukan Langkah-langkah Holistic Pemulihan Lingkungan Ranca Upas Pasca Insiden Motor Trail

6 April 2023, 17:33 WIB
Perhutani Group Lakukan Langkah Holistic Pemulihan Lingkungan Ranca Upas Pasca Insiden Motor Trail* /

 

BERITA KBB- PT. Perhutani Alam Wisata bersama Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat Banten telah melakukan langkah-langkah pemulihan ekosistem di Wana Wisata Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Hal ini menyusul insiden yang terjadi di lokasi tersebut akibat event motor trail beberapa waktu lalu.

Salah satu langkah yang sudah ditempuh adalah rangkaian kegiatan penanaman yang dilakukan secara intensif. Kegiatan dimulai pada 8 Maret 2023 melalui penanaman tanaman Bunga Rawa di area blok Savanna.

Baca Juga: Wisata Murah Jogja dan Kegiatan yang Wajib Dicoba saat Libur Lebaran 2023 di Yogyakarta

Selanjutnya sejak Selasa, 14 Maret 2023 dilakukan kegiatan penanaman sebanyak 5.000 bibit tanaman endemik yang dilakukan secara bertahap di Ranca Upas.

Kegiatan penanaman ini dilakukan
Perhutani Group bersama penggiat lingkungan, komunitas pecinta alam, perwakilan Forkopimda, perwakilan Forkopimcam, Mitra Usaha Perhutani, masyarakat sekitar, komunitas otomotif beserta teman-teman media.

Pada tanggal 19 – 20 Maret juga telah dilakukan kegiatan Sarasehan dan
Penanaman bersama komunitas HIPADRI (Himpunan Pendaki Gunung Indonesia) dan FKPA (Forum Komunikasi Pecinta Alam) Korwil I Kabupaten Bandung.

Tanaman yang telah ditanam kemudian
dilakukan pendataan dan penandaan koordinat sehingga mempermudah pengelola dalam melakukan perawatan kedepannya. Selain itu, bersamaan dengan kegiatan penanaman bersama, PT Perhutani Alam Wisata telah membuka kembali secara selektif Wana Wisata Ranca Upas yang sebelumnya sempat ditutup sementara agar perekonomian masyarakat yang mengandalkan operasional wisata dapat kembali bergeliat.

"Kita sangat paham di situ banyak pedagang masyarakat sekitar yang berjualan, otomatis sangat mengandalkan operasional wisata. Kalau kita tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati,"
ujar Lucy Mardijana Soebijakso selaku Direktur Utama PT. Perhutani Alam Wisata.

Baca Juga: Mau Mudik Gratis? Ikuti Syarat yang Diminta KEMENHUB Ini! Dijamin Lebaran 2023 Pulang Kampung Tanpa Ongkos

Perum Perhutani saat ini melarang segala aktivitas offroad di semua kawasan baik di kawasan hutan dan kawasan wisata hingga tersusun prosedur yang komprehensif dan memadai. Insiden yang terjadi di Rancaupas merupakan pembelajaran bagi kami selaku pengelola agar kedepan tidak terulang kembali. 

Saat ini Perhutani Group tengah melakukan review terhadap dokumen SOP (Standard Operating Procedure)
penyelenggaraan event dan dokumen Perencanaan Pengembangan. Penyusunan SOP (Standard Operating Procedure) dan instruksi kerja pelaksanaan event yang jelas dan terstruktur ditujukan agar
menjadi pedoman bagi pengelola untuk melakukan pengawalan proses (perijinan hingga pasca kegiatan), menjamin kepatuhan dari panitia penyelenggara, meningkatkan keamanan dan
kenyamanan selama kegiatan berlangsung, meningkatkan kesadaran lingkungan dari semua pihak
yang terlibat, meningkatkan kualitas event, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Sedangkan review terhadap dokumen Perencanaan Pengembangan (masterplan) dilakukan agar pengelola dapat
melakukan mitigasi risiko dampak dari Pengembangan wisata terhadap lingkungan sehingga setiap
Pengembangan yang dilakukan sesuai dengan kaidah konservasi.

Hal ini berlaku di lokasi wisata yang
dikelola langsung oleh Perhutani Group maupun yang dikelola oleh pihak swasta yang bekerjasama dengan Perhutani Group.

Perhutani Group juga secara aktif melakukan inisiasi pembentukan forum komunikasi Peduli Lingkungan melalui pertemuan dengan tokoh lingkungan dan pihak terkait diantaranya Dawuh
Pasundan, Eyang Memet, Ayah Nunu “Manusia Pohon”, Aliansi Pecinta Alam Indonesia, Forum Komunikasi Pecinta Alam Korwil 1 Kabupaten Bandung, Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH), Himpunan Pendaki Gunung Indonesia, dan Ikatan Motor Indonesia.

Dalam kesempatannya Lucy mengatakan bahwa pembentukan forum komunikasi peduli lingkungan yang terdiri dari Perhutani Group selaku pengelola destinasi wisata alam Ranca Upas dan tokoh lingkungan dapat memberikan manfaat terhadap pengelolaan pariwisata alam di area hutan diantaranya.

1. Memperkuat Kesadaran Lingkungan: “Dalam forum tersebut, pengelola dan tokoh lingkungan dapat saling berbagi informasi dan pengetahuan terkait pentingnya menjaga lingkungan dan
keberlanjutan pariwisata alam. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan
pengusaha pariwisata dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan”.

2. Meningkatkan Kerja Sama: “Forum komunikasi dapat memfasilitasi kerja sama antara pengelola lokasi wisata alam dan tokoh lingkungan dalam hal pengelolaan lingkungan. Pengelola dapat memberikan kontribusi dalam bentuk konsep bisnis, sementara tokoh lingkungan dapat memberikan saran dan rekomendasi untuk pengelolaan yang lebih baik.”

3. Meningkatkan Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan: “Dengan pengelolaan yang baik dari
pihak pengelola dan tokoh lingkungan, area hutan yang menjadi destinasi wisata alam akan
lebih aman dan nyaman bagi wisatawan. Hal ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan
menghasilkan keuntungan ekonomi yang lebih besar baik bagi pengelola maupun bagi
masyarakat sekitar yang turut terlibat.”

Baca Juga: Mau Mudik Gratis? Ikuti Syarat yang Diminta KEMENHUB Ini! Dijamin Lebaran 2023 Pulang Kampung Tanpa Ongkos

4. Meningkatkan Kualitas Lingkungan: “Dengan bekerjasama dalam forum komunikasi, pengelola
destinasi wisata alam dapat melakukan kegiatan pariwisata secara lebih bertanggung jawab
terhadap lingkungan, dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan di sekitar area
hutan. Dengan pengelolaan yang baik, kualitas lingkungan dapat terjaga dan tetap lestari.”

5. Membuka Peluang Pengembangan Wisata yang Berkelanjutan: “Melalui forum komunikasi, pengusaha pariwisata dan tokoh lingkungan dapat saling berdiskusi dan merencanakan
pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, sehingga potensi wisata di area hutan dapat dioptimalkan dengan tetap menjaga kelestariannya.”

Saat ini Ranca Upas sudah dibuka kembali untuk wisatawan secara selektif dengan beberapa area masih ditutup untuk mempermudah proses rehabilitasi lingkungan.

Baca Juga: Sinopsis Melur untuk Firdaus Kamis 6 April 2023, Walid Minta Fir Menikah Lagi!

"Semoga langkah-langkah
rehabilitasi lingkungan yang dilakukan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga lingkungan, dapat menciptakan pengelolaan Pariwisata berkelanjutan dengan keseimbangan
antara penyelengaraan bisnis (profit), pemberdayaan masyarakat sekitar (people), dan kelestarian
lingkungan (planet), " ucap Lucy. ***

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler