Covid-19 Friendly, Jabar Siap Tingkatkan Ekonomi Pedesaan dengan Sistem Digital

17 Oktober 2020, 22:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi Panelis dalam SIF E-Connects Indonesia 2020 via konferensi video di Waduk Dharma, Kabupaten Kuningan, Sabtu 17 Oktober 2020. /Humas Jabar/Rizal

BERITA KBB - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens mengembangkan ekosistem digital di perdesaan.

Hal itu dikatakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi panelis dalam SIF E-Connects Indonesia 2020 via konferensi video di Waduk Dharma, Kabupaten Kuningan, Sabtu 17 Oktober 2020.

"Saya ingin mentransformasikan seluruh aspek kehidupan menjadi ekosistem digital meski tidak mudah dilakukan karena Jabar memiliki 5.312 desa. Jadi, saya gunakan digital inklusif," kata Emil. 

Baca Juga: Tingkatkan SDM di Indonesia, Kemnaker Targetkan Bangun 2.113 BLK Komunitas Hingga Tahun 2020.

Pemda Provinsi Jabar sendiri telah meluncurkan Desa Digital. Desa Digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi.

Nantinya, seluruh pelayanan publik di desa akan didigitalisasi, koneksi internet akan dibenahi, command center dibangun, dan masyarakat desa dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan sekaligus mengenalkan produk unggulan di wilayahnya.

Sejak diluncurkan pada 10 Desember 2018, kata Emil, Pemda Provinsi Jabar sudah memasang wifi di desa-desa blank spot atau desa tidak memiliki koneksi internet sama sekali.

Baca Juga: Sherel Thalib yang semakin cantik setelah Berhijab! Buat mantan Salmafina Sunan, Taqy, Jatuh Cinta

“Kami mengubah cara berbisnis di desa dengan membuat Command Center di rural area. Ini merupakan salah satu cara saya dalam meningkatkan kemampuan warga untuk memanfaatkan koneksi digital. Ada komputer yang terhubung ke e-commerce untuk belanja maupun berjualan,” ucapnya.

Sebelumnya, Desa Digital mendapatkan penghargaan bergengsi di tingkat internasional. Desa Digital terpilih sebagai Digital Equity and Accessibility dalam ajang IDC Smart City Asia/Pacific Awards 2020.

Desa Digital mendapat penghargaan tersebut karena dinilai mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris Everton vs Liverpool Imbang, Rekor Menang The Toffees 'Hancur'

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar mengembangkan aplikasi Sapa Warga. Sapa Warga dikembangkan untuk memangkas jarak komunikasi masyarakat dengan pemerintah. Hingga kini sudah 40.000 Ketua RW mengakses Sapa Warga.

“Kami pun mempunyai aplikasi untuk masyarakat agar bisa berkomunikasi dengan pemerintah, dan akan kami bagikan sekitar 50 ribu gadget (gawai)sebagai alat penunjang,” ucap Kang Emil.

Menurut Emil, di sektor perikanan, ribuan kolam sudah menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Hal tersebut membuat panen bisa naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun.

Baca Juga: Gurauan Rossi: Virus Corona Ini Pintar, Pilih Saya dan Ronaldo

Selain itu, sejumlah desa sudah mulai memasarkan hasil pertanian melalui e-commerce. Hal itu menguntungkan petani dan konsumen, karena alur distribusi yang kerap melambungkan harga, dapat dipangkas.

“Itu semua, sangat COVID-19 friendly. Bisa dilakukan di rumah tidak perlu keluar tapi tetap mendapat pemasukan,” katanya. “Selama COVID-19, desa sudah terbiasa dengan sistem digital. Jadi saya ingin terus meningkatkan ekonomi perdesaan,” tambahnya.***

Editor: Ade Bayu Indra

Terkini

Terpopuler