BERITA KBB - Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu provinsi paling proaktif selama pandemi global COVID-19 menerpa Indonesia.
Untuk diketahui, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan dua warga Depok positif COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020 sebagai kasus pertama di Indonesia.
Di hari yang sama, Gubernur Jabar Ridwan Kamil langsung mengumumkan bahwa Jabar Siaga 1 COVID-19.
Baca Juga: Kaleidoskop 2020: Sambut Ekonomi Jabar 2021 dengan Optimistis
Emil pun langsung mengimbau warga untuk ke rumah sakit jika memiliki gejala seperti COVID-19. Sebanyak 27 rumah sakit daerah se-Jabar juga disiagakan.
Selain itu, pemerintah kabupaten/kota turut merespons dengan menyiapkan rumah sakit dengan fasilitas isolasi. Imbauan agar warga tidak panik pun masif disampaikan.
“Kalau ada gejala yang mirip (COVID-19), segera proaktif untuk cek dan melaporkan. Saya kira dengan proses itu kita bisa lebih menjaga kesehatan," ucap Emil di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin 2 Maret 2020.
Baca Juga: Cek Fakta: Apa Benar setelah Sembuh Tubuh BIsa Kebal Terhadap Covid-19?
Langkah cepat Pemda Provinsi Jabar berikutnya, yakni membentuk Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) sebagai pusat informasi faktual dan aktual terkait COVID-19 di Jabar pada Rabu, 4 Maret 2020.
Selanjutnya, pada Minggu, 15 Maret 2020, Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Pendidikan memutuskan bahwa pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan di rumah masing-masing secara daring (online). Seluruh siswa jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK pun pertama kali belajar dari rumah di masa pandemi selama dua pekan pada periode 16-29 Maret 2020.