BERITA KBB - Pandemi menghentikan roda perekonomian. Supply dan demand berhenti bersamaan dalam waktu sekejap. Hal itu membuat ekonomi Jawa Barat (Jabar) terpuruk.
Konsumsi rumah tangga menurun drastis seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat. Apalagi, banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Langkah pertama yang diambil Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk mengungkit perekonomian yakni menyalurkan bantuan sosial (bansos) provinsi.
Baca Juga: FPI Deklarasikan Front Persatuan Islam, Refly Harun: Mereka Meradang Itu Wajar
Jutaan warga berpenghasilan rendah termasuk miskin baru akibat pandemi COVID-19 di Jabar menerima bansos. Pada tahap I, besaran bansos provinsi senilai Rp500 ribu.
Dinamika pun terjadi sepanjang pendistribusian. Pemda Provinsi Jabar langsung melakukan banyak penyesuaian terkait besaran nilai bansos provinsi dan jumlah Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS).
Kendati begitu, Pemda Provinsi Jabar berhasil mendistribusikan bansos provinsi hingga empat tahap. Bansos provinsi diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga: Pemberdayaan Umat Melalui Masjid
Selain bansos provinsi, Pemda Provinsi Jabar intens mendorong pelaku UMKM. Tujuannya agar perekonomian Jabar kembali bergairah.
Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar, Pemda Provinsi Jabar membeli 10 juta masker produk UMKM. Pembelian tersebut bertujuan agar pelaku UMKM kembali berproduksi setelah dihantam krisis akibat COVID-19.