Pandemi Akibatkan Anak dan Remaja Kecanduan Gawai, Sepanjang 2020 Sebanyak 104 Pasien dirawat di RSJ Jabar

- 17 Maret 2021, 05:57 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menjenguk pasien anak kecanduan gawai di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 16 Maret 2021.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menjenguk pasien anak kecanduan gawai di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 16 Maret 2021. /Humas Jabar/Aji/

“Jangan biarkan anak murung sendiri di rumah atau di kamar. Anak harus diusahakan ceria, bergaul dengan orang tua dan teman. Tapi temannya dipilih dan dipilah juga,“kata Wagub.

Baca Juga: BPSDM Bimtek Coorporate University 30 Pejabat Pimpinan Tinggi Provinsi

Sebagai bangsa beragama, pendidikan agama sangat penting diterapkan orang tua, agar anak memiliki keseimbangan dan tujuan hidup. “Kalau tidak ada pendidikan ukhrowi kami khawatirkan tidak seimbang, akhirnya terjadi hal semacam ini,” kata Uu.

Untuk meminimalisasi kecanduan gawai pada anak, salah satu cara yang dilakukan Pemdaprov Jabar adalah dengan membuat program Setangkai (Sekolah Aman Menggunakan Gawai). Dengan konsep dan pola untuk penerapan dan literasi pada guru, orang tua dan anak akan aman dan bijak dalam penggunaan gawai.

“Kami segera sosialisasikan pada masyarakat. Termasuk di awal di hari Selasa, kami akan mengundang minimal zoom meeting sekitar 1.000 orang yang mengurus anak-anak,” kata Uu.

Baca Juga: Gedung Sate Mulai Dipakai Vaksinasi ; 5.000 ASN akan Disuntik 10 Hari ke Depan

Program Setangkai digagas awal 2020 sebelum pandemi COVID-19. Namun setelah pandemi Setangkai berubah arti menjadi Sekolah Aman Menggunakan Gawai. Ini adalah satu program unggulan di tahun 2021 – 2022.

“Jadi program ini sedang dikonsepkan bagaimana supaya memberikan literasi pada guru, orang tua dan anak. Mudah-mudahan akhir bulan ini,” pungkas Wagub.

RSJ Provinsi Jawa Barat mencatat sepanjang 2020 pasien berobat ke Klinik Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja total ada 104 pasien, yang mengalami masalah kejiwaan terdampak kecanduan games. Pada Januari – Februari ditemukan 14 kasus, sedangkan yang murni terdiagnosa kecanduan games pada 2020 sebanyak 8 orang. Sedangkan sepanjang 2021 ini sudah ditemukan 5 kasus anak dan remaja kecanduan gawai.

Baca Juga: Desa/Kelurahan Berstatus Zona Merah di Jabar Turun

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x