Dampingi Presiden RI Tinjau Panen Padi di Indramayu, Wagub Jabar Minta Sawah Tidak Dialihfungsikan

- 21 April 2021, 22:39 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau aktivitas panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Rabu 21 April 2021.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau aktivitas panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Rabu 21 April 2021. /Biro Adpim Jabar/

BERITA KBB - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau aktivitas panen padi di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Rabu 21 April 2021.

Dari hamparan lahan seluas 200 hektare di kawasan pertanian tersebut, dapat diperoleh 7 hingga 8 ton panen padi per hektarenya dengan varietas Cilamaya Muncul.

Uu menuturkan, dalam peninjauan tersebut, Presiden RI berdialog secara langsung dengan sejumlah petani setempat. Dalam dialog, petani menyampaikan aspirasinya.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Imbau Masyarakat Jabar Tidak Mudik Lebaran

"Apa yang dimohon oleh petani antara lain mesin pemanen padi karena di sini panen terkadang bersamaan, sehingga kekurangan SDM," kata Uu.

"Alhamdulillah permintaan petani langsung dikabulkan. Dalam waktu dekat mesin pemanen padi (combine harvester) akan segera diberikan kepada petani," imbuhnya.

Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten penghasil beras tertinggi secara nasional berdasarkan data produksi sepanjang tahun 2020.

Baca Juga: Revitalisasi Selesai, Warga Cirebon Bisa Bergembira di Alun-alun Kejaksan

Oleh karena itu, Uu pun meminta petani Indramayu untuk mempertahankan produktivitas dan tidak mengalihfungsikan sawah.

"Jangan sampai sawah yang baik kemudian dipakai pembangunan," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga ketahanan pangan dan swasembada beras dengan membangun pertanian nasional.

Baca Juga: Gedung Kosong di Cirebon Diubah Menjadi Pusat Kegiatan dan Bisa Dimanfaatkan Warga Ciayumajakuning

"Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan seperti banyak yang kena banjir, pandemi, kadang-kadang memang butuh kalkulasi itu sehingga perlu tambahan untuk cadangan," katanya seperti dikutip dari rilis Sekretariat Presiden.

"Tetapi sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor, insyaallah nanti sampai akhir tahun kalau kita tahan, produksinya bagus, juga tidak ada impor," imbuhnya.

Terkait pasokan pupuk hingga tenaga atau alat pemanen padi saat panen raya yang dibutuhkan petani Indramayu, Presiden merespons positif.

Baca Juga: Dakwah dan Ibadah Lewat Desain Masjid, Ridwan Kamil Akan Desain Masjid Islamic Center Surabaya

"Pada saat panen bersamaan itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine harvester (mesin pemanen padi),dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan pompa. Semoga ini segera bisa kita kirim," tuturnya.***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah