Network
BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, menyebut Brand Internasional Prancis kurang laku di pasar lokal.
Hal tersebut menurutnya, karena Brand tersebut, saat ini kalah pamor dengan merek lokal di Jabar.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa Kang Emil sangat yakin, karya kreatif dari Indonesia bisa mendunia.
Hal tersebut menurutnya, karena Brand tersebut, saat ini kalah pamor dengan merek lokal di Jabar.
Hal tersebut menjadi alasan mengapa Kang Emil sangat yakin, karya kreatif dari Indonesia bisa mendunia.
Baca Juga: Kumpulan Nama Bayi Perempuan Berasal Dari Orang-orang Terdekat Rasulullah
"Khususnya di Jawa Barat, brand internasional Prancis kurang laku, yang laku itu clothing buatan lokal karena kerennya dan harganya sepersepuluh, seperseratus dari harga brand-brand dari Perancis," ujar Kang Emil.
Namun, merek lokal tidak boleh terlena dan berhenti berinovasi dengan pencapaiannya di pasar lokal.
Merek lokal harus selalu paham dengan tren Fashion dunia, sehingga produknya bisa diterima oleh pasar internasional.
"Khususnya di Jawa Barat, brand internasional Prancis kurang laku, yang laku itu clothing buatan lokal karena kerennya dan harganya sepersepuluh, seperseratus dari harga brand-brand dari Perancis," ujar Kang Emil.
Namun, merek lokal tidak boleh terlena dan berhenti berinovasi dengan pencapaiannya di pasar lokal.
Merek lokal harus selalu paham dengan tren Fashion dunia, sehingga produknya bisa diterima oleh pasar internasional.
Baca Juga: PPKM Level 4 Di Pulau Jawa Bertambah 3 Daerah, Berikut Selengkapnya
Sebelumnya, terdapat Brand lokal asal Bandung yang berhasil masuk ke Fashion Week Prancis 2022.
Brand lokal yang berasal dari jabar tersebut mengukir sejarah karena bisa masuk pada pasar Internasioal.
Brand tersebut antara lain 3Second dan Greenlight, akan segera mengukir sejarah di panggung Faris Fashion Week.
Sebelumnya, terdapat Brand lokal asal Bandung yang berhasil masuk ke Fashion Week Prancis 2022.
Brand lokal yang berasal dari jabar tersebut mengukir sejarah karena bisa masuk pada pasar Internasioal.
Brand tersebut antara lain 3Second dan Greenlight, akan segera mengukir sejarah di panggung Faris Fashion Week.
Baca Juga: Mendapat Perlawanan Sengit Dari Ukraina, Rusia Siap Menembakan Rudal Hipersonik Kinzhal, Senjata Pamungkas
Kang Emil menjelaskan, hal ini bisa menjadikan kreativitas untuk bisa bersaing di dunia
"Jadi, suatu hari, insya Allah, kita akan menguasai dunia melalui kreativitas, satu per satu kita perlihatkan, salah satunya brand dari Bandung, Jawa Barat, 3Second ini," kata Ridwan Kamil.
Dalam ajang ini, Brand 3Second dan Greenlight mengajak beberapa artis, penyanyi dan influencer saat nanti kesana.
Kang Emil menjelaskan, hal ini bisa menjadikan kreativitas untuk bisa bersaing di dunia
"Jadi, suatu hari, insya Allah, kita akan menguasai dunia melalui kreativitas, satu per satu kita perlihatkan, salah satunya brand dari Bandung, Jawa Barat, 3Second ini," kata Ridwan Kamil.
Dalam ajang ini, Brand 3Second dan Greenlight mengajak beberapa artis, penyanyi dan influencer saat nanti kesana.
Baca Juga: Persib Bandung Fokus Raih Poin Penuh Pada Laga Melawan Persija Jakarta
Nama seperti Anya Geraldine, Ariel Noah, Keanu AGL, Reza Arap, hingga Wendy Walters, akan ikut kerangkat ke Faris Prancis.
Oleh karena itu berpesan kepada pelaku usaha kreatif lokal untuk terus menhikuti teren Pasar Modern agar mampu bersaing.
"Pesan saya, harus selalu paham dengan tren dunia karena orang Prancis itu kalau bikin tren bersepakat dulu semua industrinya. Tahun depan mau warna apa nih, misalkan tiga warna dari sepatu dan baju, maka semua bersepakat tren ke depan tiga warna. Budaya di kita belum sampai ke level itu kekompakannya. Mudah-mudahan kita bisa secanggih itu," kata Kang Emil.***
Nama seperti Anya Geraldine, Ariel Noah, Keanu AGL, Reza Arap, hingga Wendy Walters, akan ikut kerangkat ke Faris Prancis.
Oleh karena itu berpesan kepada pelaku usaha kreatif lokal untuk terus menhikuti teren Pasar Modern agar mampu bersaing.
"Pesan saya, harus selalu paham dengan tren dunia karena orang Prancis itu kalau bikin tren bersepakat dulu semua industrinya. Tahun depan mau warna apa nih, misalkan tiga warna dari sepatu dan baju, maka semua bersepakat tren ke depan tiga warna. Budaya di kita belum sampai ke level itu kekompakannya. Mudah-mudahan kita bisa secanggih itu," kata Kang Emil.***
