Resmikan Rumah Belajar Batik Tasikmalaya, Atalia Harapkan Mampu Dongkrak Ekonomi Warga

- 20 Agustus 2022, 19:38 WIB
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat Atalia Praratya Kamil meresmikan Rumah Belajar Batik Tasikmalaya di Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/8/2022).
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat Atalia Praratya Kamil meresmikan Rumah Belajar Batik Tasikmalaya di Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/8/2022). /Biro Adpim Jabar/

BERITA KBB -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat Atalia Praratya Kamil meresmikan Rumah Belajar Batik Tasikmalaya di Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Sabtu (20/8/2022).

Rumah Belajar Batik Tasikmalaya didirikan lewat kolaborasi Dekranasda Jabar dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan Bank HSBC.

Di rumah ini sebanyak 3.200 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Tasikmalaya akan diberikan pengetahuan lengkap membatik yang dipandu oleh perajin batik kenamaan Komar selama satu tahun.

Baca Juga: Mau Belanja Produk Kerajinan Serasa di Mal? Datang Aja ke Kerabat Store

"Ini satu hal yang sangat kita tunggu karena kita tak ingin warisan budaya batik ini hilang karena tak ada regenerasi," kata Atalia.

Tak hanya untuk pelestarian budaya, Rumah Belajar Batik Tasikmalaya juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga.

Pasalnya, dari 3.200 peserta, 3.000-an merupakan UMKM terdampak COVID-19 yang penghasilannya menurun.

Baca Juga: Animo Masyarakat Beli Produk UMKM Jabar Tinggi di Pekan Kerajinan dan Karya Kreatif Jawa Barat 2021

Mereka diberikan peningkatan ilmu kewirausahaan, literasi keuangan dan digitalisasi.

"Jadi warisan budaya batiknya lestari, kesejahteraan warga juga meningkat," ucap Atalia.

Atalia, istri Gubernur Jawa Barat  Ridwan Kamil ini mengungkapkan pula, sebanyak 58.000 UMKM di Jabar terdampak pandemi COVID-19, dan di Kota Tasikmalaya tercatat 6.900 UMKM yang rata-rata sektor kerajinan dan fesyen pendapatannya menurun tajam.

Baca Juga: Ketua Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan Studi Kaji Kreatif Produk Kerajinan Jabar

Ia berharap, hadirnya Rumah Belajar Batik Tasikmalaya mampu mendongkrak perekonomian mereka bahkan bisa lebih meningkat.

"Mereka kita tingkatkan pengetahuannya, keterampilan membatiknya, hingga bagaimana pemasaran yang baik melalui digital untuk meningkatkan kesejahteraan sampai akhirnya terwujud kemandirian ekonomi," tutur Atalia.

Rumah Belajar Batik Tasikmalaya lokasinya berada di pusat Kota Tasikmalaya, tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan persis di samping Kerabat Store di komplek Lingkung Industri Kerajinan.

Baca Juga: Dorong UMKM, Wali Kota Bandung Yana Mulyana Minta Kuliner dan Kriya Masuk Katalog Elektronik

Di rumah belajar batik ini terdapat ruangan untuk membuat pola batik, mencanting, menjahit, dan ruang belajar kewirausahaan.

"Ada ruang-ruang belajar yang sangat sesuai dengan kebutuhan, ruang membuat pola, mencanting, menjahit bahkan belajar kewirausahaan, bagaimana cara pemasaran baik langsung, maupun digital," sebut Atalia.

Di rumah belajar batik ini juga terdapat area pengelolaan limbah batik, sehingga aspek lingkungan tetap terjaga.

Baca Juga: Alhamdulillah, Pelaku UMKM Kriya Akan Dibantu Pasarkan Produknya oleh Pemkot Bandung

"Di tempat ini juga diajari bagaimana mengelola limbahnya. Jadi tak hanya memikirkan karya dan keuntungan, tapi juga bagaimana dampaknya terhadap lingkungan yang harus tetap diperhatikan," ujarnya.

Atalia berharap rumah belajar batik kerja sama dengan YCAB dan HSBC ini hadir di 27 kabupaten/ kota di Jabar karena potensi batik Jabar sangat tinggi terlihat dari ragam motif batik yang berbeda-beda di tiap wilayah.

"27 kabupaten/ kota mempunyai motif batik masing-masing, tapi sayangnya tak banyak yang memiliki kemampuan untuk membatiknya. Jadi saya harap rumah belajar batik ini hadir tak hanya di Tasikmakaya, tapi se-Jabar," harap Atalia.

Baca Juga: Gelar Pameran di Bali, 20 UMKM Kota Bandung Bidik Omzet Rp1,5 Miliar

Sementara itu Pendiri YCAB Veronica Colondam mengatakan, pihaknya akan terlibat di Rumah Belajar Batik Tasikmalaya selama lima tahun ke depan.

Ia menargetkan, satu UMKM yang belajar di rumah tersebut ke depan penghasilannya bisa meningkat hingga Rp 100 juta per bulan.

Hal serupa juga terjadi di Rumah Belajar Batik Pekalongan yang karyawannya sebanyak 60 orang.

Baca Juga: Hari Koperasi, Pemkot Bandung akan Gelar Pameran Produk Koperasi dan UMKM

"Contoh sukses ada yang sudah mempunyai 60 karyawan di Pekalongan. Sebulan minimal keuntungannya bisa mencapai Rp 80 juta sampai Rp 100 juta. Itu yang kita cita-citakan di Tasikmalaya dan wilayah Jabar lainnya," ungkap Veronica.

Rumah belajar batik ini juga rencananya akan menyasar warga disabilitas agar terwujud inklusivitas ekonomi dan pendidikan.

"Kita juga mau menjangkau masyarakat disabilitas ke depannya agar inklusif dan edukatif, serta menyejahterakan," ujar Veronica.***

 

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah