Pemprov Jabar Disinyalir Terpapar Intoleran Karena Melecehkan Tokoh Masyarakat Pendukung Plaza Bung Karno

- 4 Agustus 2023, 17:48 WIB
Pemprov Jabar dianggap intoleran kepada tokoh masyarakat Sunda karena ragu ragu untuk melanjutkan pembangunan monumen Bung Karno
Pemprov Jabar dianggap intoleran kepada tokoh masyarakat Sunda karena ragu ragu untuk melanjutkan pembangunan monumen Bung Karno /



BERITA KBB-  Ketua Baresan Olot Masyarakat Adat Jawa Barat Eka Santosa menyayangkan sikap kurang serius dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pasalnya, audensi dari tokoh masyarakat Jawa Barat termasuk masyarakat adat hanya diterima oleh staf kesbangpol Jawa Barat dengan dalih para pejabat lagi bertugas. 

Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga tidak menerima kedatangan elemen masyarakat yang hari ini datang ke Gedung Sate, Rabu 2 Juli 2023 untuk mendukung dibangunnya Monumen atau Plaza Bung Karno. 

Kami menilai ada indikasi bahwa dia (Ridwan Kamil) bagian dari yang memberikan ruang dari sikap-sikap intoleransi,” kata Eka di halaman belakang Gedung Sate.

Baca Juga: Daftar Pemain Sinopsis Ftv Primetime Romeo Juliet Narik Ojek Rabu 2 Agustus 2023 Pukul 23.00 WIB

Namum demikian, dia berharap pembangunan monumen perjuangan Bung Karno yang sudah disetujui Ridwan Kamil harus tetap dilaksanakan. Kemudian kaitannya dengan bentuk penghinaan terhadap Bung Karno harus diselesaikan secara hukum.

“Kami akan melanjutkan ke jalur hukum, kami akan buat laporan ke Polda Jabar dan instansi hukum lainnya, karena ini menyangkut marwah kebangsaan tentang penghinaan terhadap seorang proklamator, seperti menyebut virus akidah dan tukang kawin,” katanya.

Menurut dia, Jabar harus bebas dari intoleran dan radikalisme. Dia meminta Kesbangpol dan Gubernur Jabar untuk mengevaluasi semua regulasi yang bernilai rasis, diskriminatif dan menghambat terhadap kebebasan beragama.

Baca Juga: Bertemu Mas Gibran, Kang Hengky Siap Menangkan Capres Ganjar Pranowo Pada Pilpres 2024, Ini Alasannya

“Termasuk mengevaluasi regulasi-regulasi yang ada di kabupaten/kota. Kami ingatkan kepada Ridwan Kamil untuk tidak main-main untuk konteks ini. Saya menganggap dia tidak serius, bahkan kami melihat dia memberikan ruang-ruang kepada gerakan-gerakan intoleransi,” ujarnya.

Dia menambahkan, pembangunan monumen Soekarno di Lapangan Saparua didukung sedikitnya 50 elemen masyarakat di Jawa Berat.

Mereka meminta agar pemerintah daerah provinsi Jawa Barat tetap melaksanakan pembangunan di lahan milik Pemprov Jabar tersebut.

“Pemerintah daerah tetap tidak terpengaruh desakan penolakan pembangunan monumen Soekarno,” kata Eka Santosa.

Baca Juga: Link Nonton Garuda United U-17 vs FC Barcelona Juvenil A, Cek Jadwal Indosiar Rabu 2 Agustus 2023

Ia berharap Ridwan Kamil tidak bermain-main dengan pembangunan monumen ini.

“Tidak memberikan ruang bagi pihak-pihak yang menolak pembangunan,” kata Eka.

Rencana pembangunan monumen Soekarno ini mengalami kevakuman karena ada pihak yang tidak setuju.

Meski tidak menggunakan APBD Jawa Barat, namun lokasi monumen berada di lahan milik Jawa Barat.

Menurut salah satu inisiator Pembangunan Monumen Soekarno, Budi Hermawan, pihak yang menolak hanya  mengada-ada dan tidak masuk akal.

Padahal harus diakui, Soekarno adalah penggali Pancasila, proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.

“Ini alasan mengada-ada, karena tidak ada larangan dalam konstitusi untuk membuat monumen,” ujarnya.

Menurut Budi, nilai-nilai perjuangan Bung Karno ini perlu dilestarikan dan pembangunan di Jawa Barat.

Bandung menjadi salah satu tempat perjuangan bung Karno untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kami tidak menerima penghinaan terhadap Soekarno dan Pancasila. Negara harus melakukan tindakan tegas terhadap status kewarganegaraannya,” ujarnya.*** 

 
 

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah