BERITA KBB- Menurut Ustadz Hanan Attaki, menikah adalah fitrah bagi setiap manusia. Kita semua diciptakan berpasang-pasangan seperti halnya Adam dan Hawa yang menikah karena Allah.
Bagaimana definisi menikah karena Allah? Ustadz Hanan Attaki akan membantu menjawab dan meluruskan kekeliruan yang selama ini ada di pandangan masyarakat.
Banyak remaja terburu-buru menikah muda dan mengatasnamakan Allah dalam pernikahan mereka. Apakah hal ini keliru menurut Ustadz Hanan Attaki?
Baca Juga: Siapa Abdurrahman bin Auf? Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Sumbangkan 40.000 Dinar untuk Perang Badar
Baca Juga: Jangan Tidur Lagi di Pagi Hari, Ini Amalan Luar Biasa yang Bisa Dilakukan Menurut Ustadz Budi Ashari
Memang kesiapan mental, usia dan finansial merupakan pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang sebelum menikah. Di antaranya sudah baligh, siap mental dan mapan dalam menafkahi keluarga.
"Pertimbangan lainnya sebelum memilih calon istri yaitu lihat fisiknya yang pertama, kan yang pertama kelihatan itu. Nggak mungkin kita bisa tahu akhlaknya dulu, pasti fisiknya dulu," kata Ustadz Hanan Attaki
"Dalam riwayat hadits yang disebutkan pertama memang lihat dulu cantiknya, keturunannya, hartanya baru agamanya. Masalah fisik ini ditaruh di urutan pertama," jelas Ustadz Hanan Attaki.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 17 September 2021: Dewa Jadi Foto Model Bareng Jihan, Nana Syok
"Wah, kalau begitu menikahnya bukan karena Allah dong? Karena nafsu berarti?" ucapnya lagi
"Memang menikah itu untuk menjaga seseorang agar terhindar dari dosa, kalau memilih wanita karena cantiknya ya nggak apa-apa, memang ada nafsu di sana tetapi ingat, ini untuk menjaga diri kita dari maksiat," ujarnya
"Menghindarkan diri dari maksiat itu bisa juga diartikan karena Allah. Seseorang menikah untuk memenuhi hasrat biologisnya secara halal agar tidak terjerumus dalam dosa, itu berarti niatnya menikah karena Allah," begitu penjelasan Ustadz Hanan Attaki.***