BERITA KBB- Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah menyoroti soal penggunaan kata-kata yang kerap ditujukkan untuk 'teroris'.
Adapun istilah yang dimaksud Fahri Hamzah, termasuk kata 'kelompok' dan 'jaringan'.
Apalagi, katanya, jika menggunakan istilah dalam Bahasa Arab yang kerap diasosiasikan dengan teroris.
Baca Juga: 7 Pujian ARMY Membuat BTS Tertawa Terpesona, Betapa Kreatif dan Imutnya Penggemar Mereka
"Saya usul dihentikan penggunaan kata2; kelompok, jaringan, dll apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dll," tulisnya pada akun Twitter @Fahrihamzah.
Dia sangat tidak setuju dengan penyebutan istilah-istilah tersebut, dan meminta untuk menyebutnya 'teroris' saja.
" Plis, sebut mereka TERORIS saja!" katanya, seperti dikutip BeritaKBB.pikiran-rakyat.com
Kemudian, menurutnya, pihak berwajib hanya tinggal menginvestigasi identitas teroris tersebut.
" Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya!," tuturnya," sambungnya.
Komentar terkait istilah untuk teroris dari Fahri Hamzah ini menyusul insiden bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada hari Minggu lalu.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021: Tidak Perlu Unggah Dokumen, Cukup Mendaftar di SSCASN, Ini Caranya
Polisi menemukan dua jasad terduga teroris di lokasi kejadian.
Tak hanya sampai di situ, baru-baru ini penyelidikan yang dipimpin oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 meringkus 13 orang yang diduga berkaitan dengan bom bunuh diri ini.
Ketigabelas orang tersebut diamankan aparat di lokasi berbeda yakni, Condet (Jakarta Timur) dan Bekasi (Jawa Barat).
Baca Juga: Selain Zaskia Sungkar, 5 Artis Ini Juga Akhirnya Memiliki Momongan usai Lama Menikah,
Bersamaan dengan penangkapan mereka, aparat pun mengamankan sejumlah barang bukti, yang menunjukkan simbol-simbol Front Pembela Islam (FPI).
Kendati demikian, aparat belum membeberkan apakah para pelaku ini ada kaitannya dengan ormas yang sempat dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab itu.***