Berita KBB - Philip Mehrtens, pilot dari pesawat Susi Air bernomor PK-BVY yang tempo hari dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga Papua, masih berada di bawah cengkeraman KKB.
Melansir dari Reuters, pihak KKB yang bertanggung jawab dalam penawanan Mehrtens menyebutkan, keadaan sang pilot saat ini sehat dan baik-baik saja. Hal ini mereka buktikan dengan beberapa foto yang memperlihatkan kondisi Mehrtens yang tampak sehat walafiat.
Namun, KKB yang diketahui bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) itu menolak untuk membebaskan Mehrtens sebelum pemerintah Indonesia mengabulkan tuntutan mereka akan kemerdekaan Papua Barat.
Seperti apakah sosok Philip Mehrtens di mata keluarga dan koleganya di Susi Air?
Melansir Herald, Philip Mehrtens berasal dari Christchurch, Selandia Baru. Ia menikah dengan seorang wanita keturunan Indonesia dan memiliki anak laki-laki berusia 5 tahun.
Mehrtens yang diketahui fasih berbahasa Indonesia tinggal selama beberapa waktu di Indonesia. Hubungannya dengan istri dan anak laki-lakinya sangat erat.
Para koleganya di Susi Air juga mengenal Mehrtens sebagai sosok yang pendiam dan serius. Bahkan menurut pengakuan Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air, Philip Mehrtens adalah salah satu pilot terbaik di Susi Air.
Dengan disanderanya pilot tersebut, istri dan anak laki-lakinya saat ini berada dalam masa yang sangat sulit. Susi menyebut, anak perempuannya sudah menjalin kontak dengan istri Mehrtens.
Terkait upaya penyelamatan pilot terbaiknya, Susi mengatakan, banyak ekspatriat yang bekerja di perusahaannya. Dirinya yakin mereka akan melakukan yang terbaik untuk membantu Phil, sapaan akrabnya.
Apalagi, sebagai seorang yang lama tinggal dan bekerja di Indonesia, Mehrtens dapat berbahasa Indonesia dengan baik. “Ini akan sangat berguna untuknya dalam situasi ini,” ujar Susi seperti dikutip oleh Herald.
Sebelumnya, dalam salah satu video yang diedarkan oleh TPNPB, Mehrtens mengatakan ia bisa disandera untuk selama-lamanya jika TNI tidak angkat kaki dari Papua.
“Militer Papua (TPNPB, red) yang telah menyandera saya demi kemerdekaan Papua, meminta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak, saya akan tetap disandera seumur hidup,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.
Terkait hal itu, juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan, pihaknya menyandera pilot Susi Air tersebut untuk kepentingan negosiasi dengan Jakarta.
“Jika Jakarta bersikeras (tidak memberi kemerdekaan Papua Barat, red), pilotnya akan dieksekusi mati. Kami dari manajemen Markas Pusat TPNPB OPM akan mengawasi,” ancamnya.
Sementara Menteri Hukum dan HAM Mahfud MD menyatakan akan memastikan pembebasan Mehrtens menggunakan pendekatan persuasif dengan prioritas pada keselamatannya. Namun ia menyebut tidak menutup kemungkinan menggunakan “cara lain” untuk membebaskan pilot tersebut.***