Waduh! PDIP Kurang Dipercaya Masyarakat Sumatra Barat, Ternyata Ini Alasannya

12 Oktober 2020, 14:50 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. /ANTARA/Syaiful Hakim/


BERITA KBB- Sebagian besar masyarakat Sumatra Barat kurang percaya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lantaran tidak sesuai dengan kultur mereka.

Hal itu terungkap dalam survey Lembaga Riset dan Konsultan Spektrum Politika terkait dengan keberadaan parta pimpinan Megawati Soekarno Putri di Sumatra Barat.

Bahkan, banyak yang menilai para politisi PDIP jarang bertegur sapa dengan masyarakat. Hal ini menunjukkan lemahnya komunikasi politik partai berlambang kepala banteng tersebut.

Dari survei yang dilakukan terhadap 1.220 responden, sebanyak 62,3 persen tidak merasakan kehadiran tokoh PDIP yang mau menampung aspirasi mereka.

Baca Juga: Profil dan Biodata Terlengkap Para Pemain 'Samudra Cinta' SCTV

Peneliti Lembaga Riset dan Konsultan Spektrum Politika Andri Rusta di Padang, Minggu, 11 Oktober 2020 mengatakan, survei tersebut bertema persepsi masyarakat Sumatera Barat terhadap PDIP dan eksistensi usai Pemilu 2019 dilakukan pada 10-15 September 2020.

Survei ini mengumpulkan data di 19 kabupaten/kota. Sampel kemudian diacak secara proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk. Termasuk karakteristik penduduk yang ada di kabupaten/kota dengan margin of error 2,9 persen.

Untuk menjaga kualitas survei, maka quality control juga dilakukan dengan cara menelpon ulang responden untuk mengkonfirmasi jawaban mereka sebelumnya terhadap 60 persen dari total sampel yang diwawancarai oleh enumerator sebelumnya.

Menurut dia, pencapaian PDIP di Sumbar pada pemilu 2019 tidak buruk amat. Pasalnya, PDIP dapat memenangkan posisi sebagai Ketua DPRD di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Streaming Bawang Putih Berkulit Merah, Senin 12 Oktober eps 179, Denis Rindu

Artinya, ujar dia, partai ini mendapat suara terbanyak di dua daerah itu. "Memang untuk kursi DPR RI yang pada pemilu 2014 ada dua kader PDIP yang terpilih ke Senayan namun pada 2019 nihil," jelas Andri seperti diberitakan Galamedianews dalam artikel Survei Ungkap 62,3 Persen Warga Sumatera Barat Akui Tokoh PDIP Tak Mau Bertegur Sapa dengan Mereka.

Ia pun menilai masalah komunikasi politik antara elit dan massa menjadi penting dalam membangun kepercayaan politik masyarakat.

"Buktinya ini jadi alasan terbanyak mengapa masyarakat Sumatera Barat tidak mempercayai PDIP sebagai partai politik yang bisa mewakili kepentingannya di lembaga perwakilan politik," tuturnya.

Kemudian masalah lain di PDIP adalah tidak adanya tokoh lokal atau daerah setempat yang dikenal oleh masyarakat sehingga berdampak pada kepercayaan politik mereka.
Ini terbukti sebanyak 62 persen masyarakat Sumatera Barat mengatakan mereka tidak pernah tahu dan tidak mengenal tokoh-tokoh PDIP di daerah mereka.

Baca Juga: Tips Agar Kita Menonjol Saat Wawancara Pekerjaan

Sehingga ini menjadi persoalan penting ke depan bagi PDIP dalam menempatkan kader untuk mewakili kepentingan politik masyarakat di daerah agar mendapatkan dukungan publik.
Kemudian aktivitas politik PDIP dinilai tidak sesuai dengan keyakinan politik masyarakat karena terkait dengan manifesto partai banteng moncong putih ini di tengah masyarakat Sumatera Barat.

Berikutnya masyarakat Sumatera Barat juga memberi penilaian terkait dengan sikap arogansi dan sikap over akting yang sering ditunjukkan elit PDIP di tingkat pusat dalam berpolitik.

Hal ini juga mempengaruhi persepsi mereka terhadap partai ini. Dilansir Antara, dari hasil survei ini ternyata ada sebanyak 58,1 persen masyarakat Sumatera Barat yang menilai sikap arogansi dan over akting elit mempengaruhi cara pandang mereka terhadap PDIP.

Tak hanya itu, sebanyak 55,9 persen masyarakat Sumatera Barat menyatakan, pengaruh PDIP terlalu dominan dalam penyelenggaraan pemerintahan Jokowi yang menyebabkan sebagian mereka tidak begitu simpati.

Baca Juga: Main Bareng di 'Anak Band' SCTV, Natasha Wilona Sebut Stefan William Muda Mirip Justin Bieber

Selanjutnya gagasan, sikap dan perilaku politik elit PDIP di tingkat pusat yang ada dalam pemberitaan di media cetak dan media online tidak sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat Sumatera Barat.

Terakhir karena PDIP dikenal mengusung jargon nasionalisme dalam keberagaman atau pluralisme memunculkan persepsi dari masyarakat Sumatera Barat PDIP mengabaikan Islam sebagai keyakinan masyarakat.

Survei ini menanyakan secara acak kepada masyarakat sebagai pemilih yang terdaftar namanya dalam DPT Pemilu 2019.

Pertanyaan dikaitkan dengan mengapa mereka sebagai pemilih tidak memilih PDIP? Apakah ada alasan khusus sehingga PDIP tidak mendapat dukungan maksimal di Sumatera Barat.*** (Lucky M Lukman/Galamedianews)

Editor: Cecep Wijaya Sari

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler