BERITA KBB - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya telah menerbitkan visa untuk Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Namun di balik keputusan pemberian visa untuk Prabowo tersebut terdapat polemik yang menyertainya.
Pasalnya sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil melakukan protes terhadap pemerintah AS.
Baca Juga: Siap-siap, 3 Juta Guru Honorer Dapat Bantuan Langsung Tunai
Koalisi Masyarakat Sipil ramai-ramai mengirimkan surat bersama kepada Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo.
Diketahui bahwa Prabowo Subianto akan mengunjungi Washington pada hari ini Kamis 15 Oktober 2020.
Bahkan Prabowo Subianto dikabarkan mendapatkan undangan langsung dari Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
Baca Juga: Kasus Viral Mobil Dinas TNI Dipakai Warga Sipil untuk Beli Kwetiau Dilimpahkan ke Polisi
Adapun Koalisi Masyarakat Sipil tersebut adalah, Amnesty International USA, Amnesty International Indonesia, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Public Interets Lawyer Network (Pil-Net), Asia Justice and Rights (AJAR), Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM), Imparsial, Public Virtue Institute, Setara Institute, Indonesia Corruption Watch (ICW), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan LBH Pers di Indonesia
"Mengirimkan surat bersama kepada Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo, berisi kekhawatiran mengenai keputusan Departemen Luar Negeri AS untuk memberikan visa kepada Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, yang akan berkunjung ke Washington D.C. untuk menemui Menteri Pertahanan Mark Esper dan Ketua Kepala Gabungan Staf Mark Milley pada tanggal 15 Oktober," demikian bunyi pernyataan bersama yang diterima di Jakarta, Rabu 14 Oktober 2020.
Seperti dilaporkan RRI, Prabowo Subianto adalah mantan Danjen Kopassus yang selama puluhan tahun dilarang untuk memasuki Amerika Serikat karena adanya tuduhan keterlibatan pelanggaran hak asasi manusia.
Baca Juga: Wah! Vaksin Covid-19 Sudah Bisa Dibeli Secara Online
Diketahui, Amerika Serikat (AS) memberikan visa kepada Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menjadi kejutan setelah 20 tahun Prabowo kena blacklist dari pemerintah AS.***